AbstrakKendala utama dalam pemberian ASI eksklusif adalah ibu bekerja yang kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Selain disebabkan oleh faktor kerja, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Fenomena yang ditemukan masih ada ibu bekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif walaupun mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT. Globalindo Intimates Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Populasi adalah seluruh ibu bekerja yang mempunyai bayi 6 bulan -2 tahun pada bulan Mei 2015. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling berjumlah 37 responden. Hasil analisis menggunakan uji Fisher's Exact Test dengan tingkat kepercayaan 95% dan 0,05, diketahui p-value= 0,022 menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif, sedangkan perhitungan motivasi menunjukkan ada hubungan antara motivasi ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p-value= 0,003. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan tentang ASI eksklusif dan motivasi ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT. Globalindo Intimates, Klaten. AbstractOne of the most problem related to successful exclusive breastfeeding is returning to work after maternity leave. Work and other factors might infl uence exclusive breastfeeding. It is still found that working mothers do not breastfeed even though their family and their working environment support them. This research is to fi nd out the correlations between mother's level of knowledge, mother's motivation and the exclusive breastfeeding among working mothers in PT. Globalindo Intimates Klaten. This research was a quantitative with descriptive analytic design. A total sampling method was used to collect the data from 37 working mothers having sixmonth-old to two-year-old babies. The data were collected in May 2015. The result indicated that there was a positive correlation between mother's knowledge of exclusive breastfeeding and the practice of exclusive breastfeeding. The Fisher's Exact Test with the confi dence level of 95% and 0.05 data analysis indicate that the p-value was 0.022. The result also indicated that there was a positive correlation between mother's motivation and exclusive breastfeeding with p-value 0.003. Conclussion, there was a positive correlation between mother's knowledge of exclusive breastfeeding and mother's motivation with practice of exclusive breastfeeding among working mothers in PT. Globalindo Intimates Klaten.
Pemahaman seks yang rendah pada anak usia sekolah menyebabkan tingginya perilaku amoral seks serta menjadikan anak sebagai korban maupun pelaku kekerasan seksual. Pemberian edukasi tentang seks dini kepada anak usia sekolah oleh orang tua masih sangat terbatas karena dianggap sebagai hal tabu. Pemberian edukasi pada anak melalui media video animasi merupakan media interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang seksualitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan seks dini melalui media video animasi terhadap pengetahuan seks pada anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain pre test and post test without control menggunakan teknik sampling simple random sampling. Jumlah responden sebanyak 36 siswa di SDN Mustokorejo Yogyakarta. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian yaitu nilai minimal pengetahuan siswa pre test 61,53 dan maksimal 84,61 sedangkan nilai minimal pengetahuan siswa post test 69,23 dan maksimal 92,30. Hasil uji wilcoxon didapatkan p-value 0,000 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa media video animasi efektif untuk meningkatkan pengetahuan seks anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta. Media video animasi dapat dijadikan sebagai media alternative untuk penyampaian informasi seks sedini mungkin pada anak usia sekolah
Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition with a z-score (TB/U) less than -2 SD (Standard Deviation). The prevalence of stunting in Indonesia is still high, with value above 25%. Mother's knowledge about balanced nutrition is very important to reduce incidence of stunting in toddlers. The higher the mother's knowledge about balanced nutrition, the better the provision of nutrition or food substances to toddlers will be. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of mothers about balanced nutrition with incidence of stunting in toddlers aged 2-5 years at the Puskesmas. This research is quantitative research with cross-sectional design. The research subjects were mother and child. The sample in this study amounted to 77 toddlers. The sampling technique used was purposive sampling. The inclusion criteria in the study were respondents who were willing to participate in the study and be able to read and write. The instrument was questionnaire and height was measured using microtoise. Bivariate analysis using Chi-Square test. The results showed that the mother's level of knowledge was mostly good (50,6%) and the highest incidence of stunting was not stunting (67,5%), the p-value of the bivariate analysis was 0,000 (<0,05). The conclusion in this study is there is significant relationship between the mother's level of knowledge about balanced nutrition and the incidence of stunting in toddlers aged 2-5 years at the Puskesmas.
During the coronavirus disease 2019 (COVID-19) outbreak in Indonesia, the government also faces another health problem, namely dengue hemorrhagic fever (DHF). The routine activities of the dengue management system have been significantly curtailed as government authorities concentrate more on containing the transmission of the COVID-19. This study aimed to describe vector control <em>Aedes sp.</em> during pandemic COVID-19, such as community activities in controlling breeding places, area risk, vector density and the determinant factors. This study was a community-based cross-sectional survey involving 136 households in the endemic area of Gondokusuman District, Yogyakarta, Indonesia using proportionate stratified random sampling. Data analysis was performed through simple and multiple logistic regression tests. Vector control for <em>Aedes sp.</em> breeding places during pandemic COVID-19 in the community are still low; the high level of vector density proves this based on House Index (HI): 44.1%, container index (CI): 57.4%, and Breteau Index (BI): 213.2%. This district is also at high risk to be the breeding places of <em>Aedes sp.</em> based on maya index (MI): 64.7%. The determinant factor that affects this condition is the lack of support by health workers/cadres during the COVID-19 pandemic.
Penundaan rawat gabung, rendahnya frekuensi menyusui dan kesulitan dalam posisi menyusui pada ibu pasca bedah cesar dapat menyebabkan keterlambatan laktogenesis II. Hal ini menyebabkan ketidaklancaran produksi ASI pada hari-hari pertama pasca pembedahan. Intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan terapi komplementer yang dapat membantu meningkatkan kelancaran produksi ASI pasca bedah cesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI ibu pasca bedah cesar dengan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil. Desain penelitian menggunakan”quasi experiment post test-only with control group design”. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang melibatkan 50 ibu pasca bedah cesar dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji chi-square untuk mengetahun perbedaan kelancaran produksi ASI dan uji regresi logistik berganda untuk mengidentifikasi variabel dominan yang berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelancaran produksi ASI pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p-value 0.023; OR=3.85). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan frekuensi menyusui (p=0.028;OR=5.74) merupakan variabel dominan bersama dengan pijat punggung (p=0.030;OR=4.47) dan paritas (p=0.060;OR=3.59) dalam mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Intervensi pijat punggung bersama dengan frekuensi menyusui dan paritas berpeluang meningkatkan kelancaran produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar. Ibu yang diberikan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil berpeluang 3.85 kali mengalami kelancaran produksi ASI. Edukasi untuk ibu dalam meningkatkan frekuensi menyusui juga penting dalam upaya peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.