Latar belakang. Keamanan konsumsi Genistein pada kehamilan trimester pertama dan pengaruhnya pada perkembangan embrio, terutama pada perkembangan sistem saraf pusat masih belum banyak diketahui. Tujuan. Mengetahui pengaruh paparan genistein terhadap perkembangan awal sistem saraf pusat. Metode. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah embrio ayam (Gallus gallus) umur 48 jam. Genistein pada dosis 5 µM, 10 µM dan 20 µM diinjeksikan secara in ovo ke dalam yolk sac telur sebelum diinkubasi. Telur kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37,5 0-38,5 0 C. Setelah 48 jam, cangkang telur dipecah, embrio diambil dan dilakukan pewarnaan menggunakan Toluidine Blue. Evaluasi dilakukan pada neural tube, neuropore anterior, neuropore posterior dan somit. Hasil. Ditemukan defek neural tube pada kelompok perlakuan dengan genistein lebih banyak dibanding kelompok kontrol namun secara statistik hasil tersebut tidak signifikan. Simpulan. Untuk somit, pada kelompok perlakuan genistein dengan dosis 10 µM, jumlah somit lebih banyak dibanding kelompok kontrol dan secara statistik jumlah tersebut signifikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.