Hypertension is a chronic disease and a serious health problem in various countries that require selfcare management. Dealing with hypertensive patients requires compliance with their self-care to improve health status. Research aimed to determine the relationship of self-efficacy and blood pressure in patients with hypertension at Makassar Regional General Hospital. It used cross sectional study design. The technique of determining the sample by using a purposivel sampling technique with a sample size of 53 people. The relationship test was carried out using Chi-square test with significance level α <0.05. The results of this study showed that there were 17 patients with good self-efficacy, of which 10 (58,8%) pre-hypertension and 7 (41,2%) had high blood pressure. Whereas there were 36 patients whose self-efficacy was lacking, of which 6 (16,7%) had pre-hypertension and 30 (83,3%) had high blood pressure. The results showed that there was relationship between self-efficacy and blood pressure. in patients with hypertension at Makassar Regional General Hospital with a value of p=0,005. The conclusion in this study is that there is relationship between self-efficacy and blood pressure in patients with hypertension at Makassar Regional General Hospital. For this reason, it is hoped that hypertension sufferers will be more positive thinking so that they are able to think that all diseases are not a burden but an encouragement to believe in themselves so that they can undergo good treatment.
Mother's milk is the best food for babies in their early years. Mother's milk has proven advantages that cannot be replaced by any food and drink because it contains the most appropriate, complete and always adjusts to the baby's needs at all times. The process of breastfeeding should ideally be done as soon as the baby is born. Exclusive breastfeeding is given to babies for 6 months without additional food. Based on a survey conducted in the Postpartum Room (Nuri Room) of Bhayangkara Hospital, breastfeeding mothers have the motivation to give exclusive breast milk to their children and found that 5 out of 7 mothers did not know how to increase the production of breast milk so that their previous child, was given formula milk when breast milk did not come out / not smoothly. Activities undertaken to overcome the problem in the form of Oxytocin Massage Training. The method used by lecture, discussion, demonstration, simulation, and role play methods.The results obtained are increased knowledge of breastfeeding mothers and families about oxytocin massage that can serve to increase milk production. Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupannya. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat . Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan tanpa makanan tambahan. Berdasarkan survei yang dilakukan di Ruang Nifas (Ruang Nuri) RS Bhayangkara, ibu menyusui mempunyai motivasi untuk memberikan ASI ekslusif ke anaknya dan ditemukan 5 dari 7 ibu tidak mengetahui cara meningkatkan produksi ASI sehingga anak mereka yang sebelumnya, diberikan Susu Formula ketika ASI ibu tidak keluar/tidak lancar. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah berupa Pelatihan Pijat Oksitosin. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, dan role play. Hasil yang didapatkan yaitu meningkatnya pengetahuan ibu menyusui dan keluarga tentang Pijat oksitosin yang dapat berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI.
Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang pravelensinya meningkat di seluruh dunia. Diabetes mellitus yang tidak di kelola dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi vaskuler, salah satunya hipertensi. Hipertensi pada penderita diabetes mellitus dapat menimbulkan percepatan komplikasi mikrovaskuler maupun makrovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan tekanan darah pada penderita diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Kampung Baru Kabupaten Banggai. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross Sectional. Adapun penentuan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan besar sampel sebanyak 35 responden. Uji hubungan dilakukan dengan menggunakan uji stastistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan tekanan darah pada penderita diabetes mellitus tipe II (p value = 1,000), tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah (p value = 1,000),tidak ada hubungan antara pendidikan dengan tekanan darah (p value =0,106), tidak ada hubungan lama menderita DM dengan tekanan darah (p value =0,700), tidak ada hubungan antara kepatuhan minum obat DM dengan tekanan darah (p value =0,460), dan ada hubungan antara kadar gula darah sewaktu (GDS) dengan tekanan darah pada penderita diabetes tipe II (p value = 0,009). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan umur jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama menderita DM, kepatuhan minum obat DM dengan tekanan darah penderita DM tipe II namun ada hubungan antara kadar gula darah dengan tekanan darah pada penderita DM tipe II Puskesmas Kampung Baru Kab. Banggai. Oleh karena itu, di harapkan agar pasien DM untuk mengontrol kadar gula darah sehingga tidak berdampak negatif terhadap tekanan darah.
Darah merupakan alat utama transportasi, distribusi dan sirkulasi dalam tubuh. Volume darah manusia sekitar 7% dan 10% berat normal manusia dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada usia, pekerjaan serta keadaan jantung dan pembuluh darah. Program pengabdian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat yang dapat mengukur kadar gula darah pada manusia berbasis elektronik untuk memudahkan pengujian pada manusia tanpa melukai jari (NON-INVASIVE). Pengujian golongan darah manusia pada alat ini menggunakan sistem A-B-O yang dimana sistem A-B-O digunakan untuk menunjukan adanya salah satu atau keduanya, atau tidak satupun dari antigen A dan B dalam eritrorisit. Alat yang dirancang terdiri dari dua pasang sensor cahaya, yang dibangun dari komponen IR LED dan PHOTODIODA, dan sistem pengontrolnya dari Mikrokontroller ESP32. Alat tersebut akan mendeteksi intensitas cahaya yang menembus jari manusia. Alat yang dirancang untuk mendeteksi kadar gula darah dan di tampilkan pada LCD, yang dimana ke akuratan alat yang di rancang akan di bandingkan dengan pembacaan alat pendeteksi kadar gula darah dengan metode INVASIVE. Hasil dari perbandingan metode invasive (GlucoDR) dan metode non-invasive menunjukan perbedaan ± 5-7%.
Dampak seseorang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Perubahan psikososial pada lansia meliputi perubahan masa pensiun, perubahan aspek kepribadian, perubahan dalam peran sosial dimasyarakat, perubahan spiritual, perubahan penurunan fungsi dan potensial seksual. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan bagi lansia. Dengan adanya gangguan tersebut maka lansia memerlukan pembelajaran agar lansia mampu mencegah stressor yang berat dengan cara relaksasi progresif. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan lansia di wilayah kerja Puskesmas Malimongan Baru tentang latihan relaksasi otot progresif dalam upaya menangani masalah psikososial. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan dengan strategi ceramah dan diskusi/tanya jawab. Selanjutnya memberikan pelatihan tentang gerakan relaksasi otot progresif. Pelatihan dilakukan setiap hari jumat pagi yang memerlukan waktu 15 sampai 30 menit. Evaluasi dilakukan dengan pre-posttest untuk melihat perubahan tingkat depresi lansia dengan menggunakan kuesioner Skala Depresi Geriatrik Yesavage. Didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan tingkat depresi yang dialami lansia. Sebanyak 25 lansia yang mengalami depresi ringan dan 5 lansia yang depresi sedang.. Diharapkan bagi pihak Puskesmas melakukan penyuluhan kesehatan jiwa dalam setiap pelaksanaan pemeriksaan kesehatan. Agar lansia tidak hanya sehat fisik tapi juga dapat sehat mental serta latihan relaksasi otot progresif menjadi pilihan senam untuk lansia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.