Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) is an effort to improve health quality through clean and healthy daily life behaviors. The problem of health behavior in children is related to personal hygiene, the environment, and the emergence of various diseases that often attack children. One of the preventive measures is to teach CHLB to children as early as possible by using interesting and easy-to-understand media for children. This study aims to determine the effect of a combination of a pop-up book and poster media on the ability of CHLB children aged 6-12 years. This study used a cross-sectional approach with 90 respondents divided into 3 groups. Collecting data using a questionnaire and analyzed by univariate, bivariate, and multivariate. The results showed that 66.67% of respondents had knowledge in the sufficient category and 10% in the less category before being given a combination of the two methods. Each respondent experienced a significant change in their knowledge. Statistical testing with MANOVA analysis on the comparison between treatment groups on knowledge, attitudes, and behavior obtained a calculated F value of 172,000 with a significance of <0.001 indicating that there were significant differences between treatment groups on knowledge, attitudes, and behavior. The use of pop-up books and posters can be used in the learning process because they have a major impact on increasing children's knowledge, attitudes, and behavior in an effort to maintain health through clean and healthy living behaviors.
Perkembangan psikososial perlu mendapat perhatian serius karena sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya, menentukan anak dalam bersikap, mengambil keputusan di masa depan. Perkembangan psikososial membutuhkan stimulus dan rangsangan tertentu agar berkembang secara optimal. Penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis hasil perkembangan psikososial anak usia 3-4 tahun di Daycare Kota Malang. Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Jumlah sampel 39 anak yang dipilih secara proportional random sampling. Data tentang perkembangan psikososial diperoleh menggunakan Kuesioner Masalah Mental Emosional dan kuesioner tambahan yang telah diuji validasi dan reabilitasnya. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa 43,6% anak memiliki perkembangan psikososial yang menyimpang (KMME) dan 15,4% anak memiliki perkembangan psikososial yang kurang (kuesioner tambahan). Hal ini dikarenakan kurangnya pemberian stimulus oleh orang tua dan pengasuh. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan perkembangan psikososial anak usia 3-4 tahun dengan pemberian stimulus yang tepat.
Adolescents are confronted with many reproductive health problems because of unstable conduct. This research aimed to investigate reproductive health behavior in female teens through the usage of a health belief model. This cross-sectional study was conducted in September, 2020 at Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang, Indonesia. Data have been collected by questionnaires from 152 female high school students who were selected by simple random sampling. Data were analyzed using logistic regression. The study found that there are relationships among perceived susceptibility, perceived barriers, and cues to action with p<0.001, perceived severity (p 0.012), perceived benefits (p 0.001), and self-efficacy (p 0.008). The goodness of fit test showed that the data fit with the logistic regression model (p 0.917) and 79.7% of reproductive health behavior is associated with these six variables. Perceived susceptibility, barriers, and cues to action as a determinant aspect of reproductive health behavior. Adolescents should have the understanding and motivation to act in a healthy way associated with their reproductive health.
Tulisan ini merupakan hasil penelitian mengenai budaya literasi di kalangan mahasiswa pembelajar Bahasa Jepang, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui budaya literasi di kalangan mahasiswa Bahasa Jepang, Sekolah Vokasi UGM; (2) mengetahui motivasi dalam aktivitas literasi mahasiswa; dan (3) sebagai studi pendahuluan untuk penelitian selanjutnya, yang diharapkan juga bermanfaat dalam merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan model belajar mahasiswa. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) budaya literasi di kalangan mahasiswa Bahasa Jepang terwujud dalam kegiatan eksploratif seperti mencari informasi yang diminati dan dibutuhkan, serta mencatat informasi yang dianggap perlu. Akan tetapi, aktivitas literasi ini sebagian besar masih dimotivasi oleh ada tidaknya tugas kuliah, serta adanya suatu peristiwa atau fenomena yang sedang menjadi topik perbincangan (trending topic) (75%). Aktivitas literasi yang didasari factor kebutuhan masih tergolong rendah, yaitu sebanyak 12% dari keseluruhan mahasiswa responden; (2) mahasiswa yang mengakses informasi setiap hari juga masih tergolong rendah, yaitu sebanyak 22%; dan (3) media social menjadi media yang paling sering diakses dalam melakukan aktivitas literasi, yaitu sebanyak 52,5%, dan 47,5% sisanya mengakses informasi melalui situs berita online.
Penguasaan bahasa asing merupakan salah satu kunci dalam memenangkan persaingan di era globalisasi ini. Oleh karenanya, pembelajaran bahasa asing khususnya di tingkat pendidikan menengah/kejuruan perlu diupayakan agar memiliki kondisi yang ideal agar outcome pembelajaran dapat tercapai sehingga lulusannya lebih berdaya saing. Dalam kenyataannya, di banyak daerah di Indonesia belum memiliki kondisi yang ideal untuk pembelajaran bahasa, tidak terkecuali di Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang indeks pendidikannya masih rendah. Kompetensi pedagogis, mindset, dan motivasi pengajar menjadi hal yang krusial dalam penentuan keberhasilan pembelajaran bahasa di daerah tersebut. Oleh karenanya, pelatihan untuk peningkatan kemampuan mengajar guru bahasa asing menjadi jalan keluar yang tepat untuk meminimalisir dampak negatif dari kurangnya penguasaan kompetensi guru secara pedagogis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan R&D dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul “Workshop Upgrading Kemampuan Mengajar Guru Bahasa Asing (Bahasa Inggris dan Lainnya) SMA/SMK/MA Se-Kabupaten Sampang” yang diselenggarakan pada tanggal 17-19 September 2019. Secara umum, tahapan R&D yang dilaksanakan selama bulan Mei-Oktober 2019 tersebut diadaptasi dari siklus R&D yang dikembangkan oleh Borg & Gall (2003), yaitu (1) pengumpulan informasi dan penelitian, (2) perencanaan, (3) mengembangkan produk, (4) diseminasi 1 dan implementasi , (5) evaluasi, dan (6) diseminasi 2.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.