Local Governments are expected to provide relevant information related to their finance and performance to the public through the media that is easily accessible in order to meet the principles of accountability and transparency. The financial information through internet is called IFR (Internet Financial Reporting) which is a combination between the internet multimedia capability and capacity to communicate the financial information interactively. The objective of this study is to empirically examine determinants of internet financial reporting by local government in Indonesia. This study uses five variables there are Political Competition, Size, Dependency, Wealth and Type of Local Government. The sample in this study selected with purposive sampling. Total sample in this study are 130 local governments which contain 97 regency (74,6%) and 33 municipal (25,4%). Analysis method used in this study is multiple liner regression. The result shows that political competition, size and wealth of local government have a positive influence to the internet financial reporting in Indonesia. Two other variables, dependency and type of local government do not significantly affect to the internet financial reporting in Indonesian local goverments. Keywords: internet financial reporting, local government, Indonesia. AbstrakPemerintah daerah diharapkan mampu menyediakan informasi yang relevan yang terkait dengan kinerja keuangan kepada publik melalui media yang mudah diakses sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Penyajian informasi keuangan melalui internet atau yang dikenal dengan istilah IFR (Internet Financial Reporting) merupakan kombinasi kemampuan internet dan multimedia untuk menyampaikan informasi keuangan secara interaktif. Penelitan ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris determinan-determinan implementasi IFR oleh pemerintah daerah di Indonesia. Lima variabel digunakan: Persaingan Politik, Ukuran, Ketergantungan, Kekayaan dan Tipe Pemerintah Daerah. Sampel dipilih secara purposif sejumlah 130 pemerintah daerah yang terdiri dari 97 kabupaten (74,6%) dan 33 kota (25,4%). Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear multivariabel. Hasilnya menunjukkan bahwa persaingan politik, ukuran dan kekayaan pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap IFR di Indonesia. Dua variabel lainnya, ketergantungan dan tipe pemerintahan tidak berhubungan signifikan dengan IFR di Indonesia. Kata-kata kunci: IFR, pemerintah daerah, Indonesia.