ABSTRAKArtikel ini bertujuan untuk mengetahui implementasi prinsip 5C dalam menentukan kelayakan pemberian kredit serta pengaruh terhadap besarnya Non Performing Loan (NPL). Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa PT. BPR Kerta Raharja dalam tahap proses Implementasi prinsip 5C dalam pemberian Kredit Multiguna telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip yang dilakukan bank sebelum suatu fasilitas kredit diberikan dimana bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Adapun perkembangan Non Perfoming Loan (NPL) di PT. BPR Kerta Raharja Cabang Banjaran pada tahun 2021 mengalami fluktuasi Non Perfoming Loan (NPL). yaitu dari bulan Januari sampai dengan Oktober rata-ratanya menunjukan kurang dari 5%.ABSTRACTThis article aims to determine the implementation of the 5C principle in determining creditworthiness and the effect on the size of the Non Performing Loan (NPL). The method used is descriptive qualitative analysis method. The results of the study concluded that PT. BPR Kerta Raharja is in the process of implementing the 5C principle in the provision of Multipurpose Loans, which has been carried out in accordance with the principles carried out by the bank before a credit facility is given where the bank must feel confident that the credit given will actually return. The development of Non-Performing Loans (NPL) at PT. BPR Kerta Raharja Banjaran Branch in 2021 experienced fluctuations in Non-Performing Loans (NPL). ie from January to October the average shows less than 5%.

Pelatihan ini dilakukan sebagai jawaban atas tantangan bahwa penyumbang terbesar pencari kerja adalah SMK, SMKN 1 Cilaku bersama pengabdi dari UNPI Cianjur dan Relasi, melakukan pelatihan yang merupakan rangkaian dari kegiatan Program pembekalan kecakapan kerja (PKK) yang mana pada akhir kegiatan akan dilakukan Uji Kompetensi (Ujikom), sehingga untuk mempersiapkan supaya lebih baik dilakukan pelatihan yang komprehensip. Metode yang digunakan pada kegiatan PkM ini mengaplikasikan Pre dan Pos Tes, agar hasil pengabdian diperoleh hasil yang baik, tujuannya tentu kegiatan pelatihan dapat terlaksana secara procedural benar sesuai (SOP) pengabdian UNPI Cianjur. Hasilnya pengabdian kepada masyarakat (PkM) telah membuat Siswa SMKN 1 Cilaku memahami lebih baik lagi terhadap aplikasi atau software desain 2D menggunakan autocad, dari hasil pelatihan 90% siswa para peserta pelatihan mampu memahami materi dan mampu menyelesaikan pelatihan dan studi kasus desain yang diberikan dan hanya 10% saja yang tidak mendapat nilai 100%, tetapi mereka dari hasil pos tes diketahui tetap mampu membuat gambar 2D sama baiknya dengan yang memiliki nilai 100%. Berdasarkan pengalaman pengabdian ini maka pengabdi merekomendasikan untuk dilakukan pengabdian secara rutin oleh civitas UNPI Cianjur.

Product strategy based on local wisdom aims to develop marketing to produce highly competitive products. The sample selected one key informant and fifteen supporting informants, namely owners, employees and consumers of Sari Putra Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM). The data used is triangulation technique with observation, interviews and documentation. Fishbone Diagram analysis method with the formulation of the percentage of assessment, verification and conclusions. The results showed that the strategy for Tengteng products based on local wisdom in an effort to develop marketing on product identity brands was 75% and brand rights were 31%, packaging attractiveness was 50%, innovation in product quality was 100%, product variants were 75% and product design was 69%, in product information label 62% and 100% halal certification. The factors that hamper Tengteng's product strategy in an effort to develop marketing are brand rights at 31% and packaging attractiveness at 50% which are categorized as low. The innovations carried out by UMKM Sari Putra on tengteng products by modifying local wisdom on products consisting of local ingredients, local food production processes and local marketing with creativity that are accepted by all market segments. The implementation of a simple product strategy using local marketing, production processes without machines and a lack of human resources, does not yet have brand rights, this is because the product marketing system has been replaced by other manufacturers, so that it has become the sole means of expanding the distribution of Tengteng's products more broadly.