<p><strong>Pendahuluan :</strong>Sejak wabah pertama dilaporkan di Wuhan, Cina pada Desember 2019<sup>1</sup> virus corona (COVID-19) dengan cepat menjadi perhatian global. WHO menyatakan wabah virus sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Saat ini lebih dari 100 juta orang telah terinfeksi COVID-19, dengan lebih dari dua juta kematian di seluruh dunia<sup>2</sup>. Data covid-19 di Indonesia lebih dari 1 juta ditahun 2021 dengan angka kematian diangka 25.000 orang . Kabupaten sukoharjo, merupakan salah satu kabupaten yang menyumbangkan pasien covid-19 dengan jumlah saat ini mencapai lebih dari 4300 orang (corona kab sukoharjo, 2021). Dalam upaya untuk memperlambat laju infeksi dan kematian, pemerintah di kabupaten sukoharjo telah membentuk tim “Sukoharjo tanggap COVID-19” yang bertugas untuk membagikan 34.500 masker ke masyarakat, penutupan tempat makan, fasilitasi tempat cuci tangan di pasar, Pengadaan rumah sehat Covid-19, tim posko covid-19 siaga 24 jam, penundaan pelayanan langsung pemerintahan dan pembatalan hajatan masyarakat. Walaupun pemerintah sangat tanggap dalam upaya pencegahan covid-19 ini, tapi untuk sosialisasi dan pendampingan langsung kepada keluarga belum maksimal, yaitu pada kepatuhan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), juga termasuk protocol kesehatan pencegahan covid. Kita ketahui bahwa keluarga merupakan faktor terdekat dalam penularan covid, sehingga menunjukan pentingnya keluarga sebagai fokus dalam pencegahan penyebaran Covid-19.</p><p><strong>Metode:</strong> Pengabdian ini akan dilakukan dengan memberikan intervensi berupa pemdampingan dengan pemberian edukasi dan monitoring tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna pencegahan Covids-19 di wilayah puskesmas Bendosari, Sukoharjo. Perilaku hidup sehat ini juga meliputi kepatuhan penggunaan menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan.</p><p><strong>Hasil dan pembahasan:</strong> Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 47 kader dengan protokol kesehatan yang ketat. Selama kegiatan berlangsung, kader sangat antusias dalam menyimak edukasi yang ditampilkan dalam bentuk presentasi power point, mereka juga interaktif dalam berdiskusi. Berdasarkan hasil pengabdian, terjadi peningkatan pengetahuan menjadi 63, dengan terlihat hampir 85% peserta pada materi PHBS dan Protokol kesehatan memiliki pengetahuan yang sangat baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pengabdian yang dilaksanakan efektif dan sesuai dengan data sebelumnya bahwa Promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan secara terus menerus dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan dan sikap PHBS.<strong></strong></p><p><strong>Kesimpulan:</strong> Pelaksanaan pengabdian berjalan dengan efektif dengan peningkatan pengetahuan tentang Covid-19, PHBS dan Protokol kesehatan dalam rangka menekan angka penyebaran covid-19.</p><p><strong>Kata kunci : Pendampingan, covid-19, PHBS.</strong></p>
Special Needs Children in SLB Anugerah, Colomadu, Karanganyar, Central Java, are still difficult to practice how to brush teeth correctly and still lack of understanding of oral health, so that the hygiene and dental health status and mouth are still lacking. Therefore it is necessary to fix it. The purpose of this activity is to carry out one component of the Higher Education Tri Dharma that is community service. The benefits of this service are for special needs students to increase their knowledge about oral health and improve their skills in brushing their teeth properly. The dedication method is a lecture on how to maintain dental and oral health as well as the practice of brushing teeth along with the target audience, all Special Needs Children in SLB Anugerah, Colomadu, Karanganyar. A total of 52 people were present. The results of the dedication showed that 42.3% of the targets were able to practice brushing teeth with enough categories and 57.7% were still in the poor category. Meanwhile, no one has been categorized as good. The conclusion of this dedication is, the practice of brushing Special Needs Children teeth in SLB Colomadu, Karanganyar is still in the category of sufficient and insufficient so that it is necessary to follow up this service activity by involving parents at home in monitoring the maintenance of dental and oral health of Special Needs Children.
Aldercy Early Childhood Education (PAUD) is a kindergarten located in Kadipiro, Banjarsari, Surakarta City, Central Java. During the pandemic, students must be able to implement health protocols and maintain dental and oral health by brushing their teeth properly. PAUD teachers can become cadres for their students to provide education and training on those issues. The purpose of this activity is to carry out one of the components of the Tri Dharma of Higher Education, namely community service. The benefits of this activity are forming cadres, namely Aldercy PAUD teachers, so they can provide education about health protocols during a pandemic and dental and oral health for students at Aldercy PAUD. The method of service is lectures and training on health protocols during a pandemic and dental and oral health. The target audience was 12 Aldercy PAUD teachers. The results showed that this activities ran smoothly and participants were enthusiastic. Aldercy The participants were also trained to become dental and oral health cadres. The participants are expected to provide education regarding oral health protocols to their students, as well as maintain the program by supervising and fostering health protocols during the pandemic and maintaining oral and dental health.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SLB Anugerah, Colomadu, Karanganyar Jawa Tengah memiliki personal hygiene yang kurang berdasarkan survey yang dilakukan pada 21 ABK di SLB Anugerah, Colomadu. Dari hasil wawancara dengan guru, belum pernah ada pendidikan kesehatan tentang personal hygiene dan belum pernah ada pemeriksaan kecacingan pada ABK di SLB Anugerah, Colomadu, Karanganyar. Oleh karena itu perlu upaya memperbaikinya. Tujuan dari kegiatan ini adalah melaksanakan salah satu komponen Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Selain itu pengabdian ini juga bermanfaat untuk mencegah gangguan kesehatan umum siswa ABK di SLB Anugerah, Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Metode pengabdian yaitu dengan pemeriksaan kesehatan mata, telinga, hidung, kulit, pengambilan sampel anal swab, memberi pemahaman dan contoh kepada tiap siswa setelah diperiksa tentang pemeliharaan kebersihan diri yang benar. Sasaran yang diperiksa berjumlah 21 orang. Hasil pengabdian menunjukkan 21 siswa memiliki hasil negatif pada pemeriksaan kecacingan, 13 siswa (61,9%) memiliki serumen di telinga, 2 siswa (9,5%) tampak adanya hiperemis dan oedem pada hidung. Sementara untuk pemeriksaan lain sudah dalam kondisi baik. Hasil yang negatif pada pemeriksaan kecacingan, masih perlu dilanjutkan dengan pemeriksan sampel feses untuk mendeteksi jenis cacing lain yang tidak bisa dideteksi dengan anal swab dan juga ditambah dengan pengambilan sampel kuku karena pada sampel kuku bisa ditemukan adanya telur cacing.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.