Berdasarkan data UNICEF pemberian cakupan ASI masih rendah, pada tahun 2012 hanya 39% bayi <6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif, angka tersebut tidak mengalami kenaikan sampai tahun 2015, hanya 40% cakupan pemberian ASI eksklusif di seluruh dunia. Hal ini belum sesuai dengan target WHO yaitu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sebesar 50%. Hasil wawancara terhadap 5 ibu balita di wilayah RW 08, 10, 14 Kelurahan Cibeber mengatakan bahwa sudah memberikan makanan pendamping ASI sebelum anak berusia 6 bulan. Beberapa ibu mengeluhkan tidak memberikan ASI ekslusif karena bekerja. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang belum paham terkait pemberian ASI ekslusif. Melihat kondisi ini dibutuhkan suatu upaya pengabdian masyarakat berupa pembentukan kelompok pendukung ibu sebagai suatu strategi pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di wilayah RW 08, 10 dan 14 Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cibeber Cimahi Selatan. Sasaran kegiatan yaitu kader Posyandu dan ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Sebelum dilakukan intervensi ditemukan hanya 30% ibu yang memberikan ASI eksklusif, sebanyak 50% ibu memberikan ASI dicampur susu formula, sisanya hanya memberikan susu formula. Setelah dilakukan intervensi melalui kader pendamping ASI, ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif meningkat menjadi 70%, dan 20% ASI masih dicampur susu formula, sedangkan sisanya sebanyak 10% tidak memberikan ASI. Masih terdapat ibu yang belum 100% memberikan ASI eksklusif, menjadikan kegiatan pengabdian masyarakat ini masih harus dilanjutkan dan dilakukan pemantauan oleh tim pengabdi masyarakat. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kebidanan pada ibu menyusui terutama oleh profesi bidan melalui pendekatan peran serta masyarakat yaitu kader
Latar Belakang : Human immunodeficiency virus (HIV) menargetkan sistem kekebalan tubuh dan melemahkan sistem pertahanan manusia terhadap infeksi dan beberapa jenis kanker. Ketika virus merusak fungsi sel-sel kekebalan, individu yang terinfeksi secara bertahap menjadi imunodefisiensi. Tujuan : Meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi, kanker, dan penyakit lain yang dapat dilawan oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Metode : Metode penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian deskriptif. Penentuan responden menggunakan purposive sampling dan diperoleh sebanyak 89 responden. Pengumpulan data berupa pengisian kuesioner dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini telah dilakukan uji etik oleh Lembaga Etik STIKes Budi Luhur Cimahi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam rumah tahanan negara kelas I Bandung Hampir setengahnya memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dengan jumlah responden sebanyak 36 responden, Sebagian besar memiliki sikap mendukung untuk mencegah penularan HIV/AIDS dengan jumlah responden 54 responden, Sebagian besar memiliki berisiko tertular HIV/AIDS dengan jumlah responden 48 responden. Kesimpulan : Analisis tingkat Pengetahuan terhadap warga binaan hampir setengahnya memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dengan jumlah responden sebanyak 36 responden.
Latar Belakang : Human immunodeficiency virus (HIV) menargetkan sistem kekebalan tubuh dan melemahkan sistem pertahanan manusia terhadap infeksi dan beberapa jenis kanker. Ketika virus merusak fungsi sel-sel kekebalan, individu yang terinfeksi secara bertahap menjadi imunodefisiensi. Tujuan : Meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi, kanker, dan penyakit lain yang dapat dilawan oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Metode : Metode penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian deskriptif. Penentuan responden menggunakan purposive sampling dan diperoleh sebanyak 89 responden. Pengumpulan data berupa pengisian kuesioner dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini telah dilakukan uji etik oleh Lembaga Etik STIKes Budi Luhur Cimahi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam rumah tahanan negara kelas I Bandung Hampir setengahnya memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dengan jumlah responden sebanyak 36 responden, Sebagian besar memiliki sikap mendukung untuk mencegah penularan HIV/AIDS dengan jumlah responden 54 responden, Sebagian besar memiliki berisiko tertular HIV/AIDS dengan jumlah responden 48 responden. Kesimpulan : Analisis tingkat Pengetahuan terhadap warga binaan hampir setengahnya memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dengan jumlah responden sebanyak 36 responden.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.