Diabetes mellitus merupakan peningkatan kadar glukosa dalam darah yang melebihi ambang batas normal. Kadar glukosa dalam darah dapat dikendalikan dengan penatalaksanaan terapi gizi dengan cara memperlambat pengosongan lambung dan aktivitas enzim pencernaan menggunakan matrik jaringan pada serat pangan. Tepung pegagan (Centella asiatica L.) dan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan pangan fungsional yang memiliki antioksidan dan serat pangan yang berguna untuk penderita diabetes mellitus tipe 2. Usia penderita diabetes di Indonesia terbanyak pada usia 55-74 tahun dengan presentase sebesar 39.2%. Proses penuaan berdampak pada kesulitan dalam proses makan. Modifikasi pemberian makanan berupa makanan cair dapat digunakan sebagai alternatif pilihan makanan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan makanan cair berbasis tepung pegagan dan buah naga merah sebagai alternatif makanan cair rendah energi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 3 taraf perlakuan F₁ (9:74:17), F₂ (11:70:19), dan F3 (15:63:22). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2019 hingga Januari 2020 dengan pengujian hedonik. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik mutu organoleptik formula makanan cair terbaik yang disukai panelis adalah Formula 2 (F2) yang memiliki tingkat kesukaan tinggi pada indikator warna, rasa dan kekentalan. Kandungan gizi pada Formula 2 (F2) yaitu 57,1 gram protein, 41,06 gram lemak, dan 225 gram karbohidrat. Kepadatan energi yang dihasilkan sebesar 4,64 kkal/gram. Total energi sebesar 1497,58 kkal telah memenuhi standar kebutuhan kalori Diet DM 1500 kkal. Formula makanan cair ini dapat menjadi alternative pemberian makanan cair non komersial bagi pasien dengan diabetes mellitus sehingga berkontribusi terhadap penyembuhan pasien, mengurangi hari rawat serta menekan biaya penyelenggaraan makanan cair komersial pasien
Background : Osteoarthritis (OA) is a degenerative joint disease associated with joint cartilage damage that usually occurs in the aging process. This study is to analyze the correlation between physical activity, body composition, and the micronutrients intake such as vitamin C, D, E, and Calsium the patients with knee OA at the Medical Rehabilitation Clinic (MRC) at Fatmawati Hospital, Jakarta in 2021.Methods: This is a cross sectional quantitative research. The samples were 45 patients who have been diagnosed with knee osteoarthritis in outpatient medical rehabilitation clinic at Fatmawati General Hospital Jakarta who met the inclusion criteria.Results : the results of statistical tests showed that there was a significant difference in the average percentage of body fat with the gradation of OA patients, p value = 0.004. However, there was no significant difference between the average physical activity score, and intake of macronutrients (energy, protein, fat and carbohydrates), BCAAs (arginine and histidine), and intake of micronutrients (vitamin C, vitamin D, vitamin D, vitamin E and Calcium)Conclusion: Percent body fat is the variable with the highest correlation among other factors.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.