Impairment of cognitive function is the most cause of dependency in elderly. This occurs due to aging that causes anatomical changes such as waning of the brain and biochemical changes in the central nervous system. The purpose of this study was to determine the cognitive function in elderly people at Koka village, Tombulu district. This was a descriptive cross sectional study from primary mental health data. There were 53 respondents who were eligible to the inclusion criteria. This study showed the result of MMSE, 77.4% with a normal cognitive function, 20.8% with a probable cognitive disruption, and 1.8% with a definite cognitive disruption. This study showed from Mini Cog test, 64.2% with a normal cognitive function 28.3% with a probable cognitive disruption and 7.5% with a definite cognitive disruption. Conclusion: Based on the result, it can be concluded that most of the elderly people at Koka village, Tombulu district have a normal cognitive functionKeywords: cognitive function, elderly people, MMSE, mini cog Abstrak: Dikalangan lansia, penurunan fungsi kognitif merupakan penyebab terbesar terjadinya ketergantungan terhadap orang lain untuk merawat diri sendiri. Hal ini disebabkan karena dengan semakin meningkatnya umur mengakibatkan perubahan-perubahan anatomi, seperti menyusutnya otak dan perubahan biokimiawi di Sistem Saraf Pusat (SSP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran fungsi kognitif pada lansia di Desa Koka Kecamatan Tombulu. Bentuk peneltian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan metode cross sectional dari data primer hasil pemeriksaan status mental. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 orang yang sesuai kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan pemeriksaan MMSE 77.4% yang memiliki fungsi kognitif normal berjumlah, 20.8% dengan probable gangguan kognitif , dan 1.8% dengan definite gangguan kognitif, lalu hasil dengan pemeriksaan Mini Cog didapatkan 64.2% yang memiliki fungsi kognitif normal, 28.3% dengan probable gangguan kognitif dan 7.5% dengan definite gangguan kognitif. Simpulan: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lansia di Desa Koka Kecamatan Tombulu memiliki gambaran fungsi kognitif yang normal. Kata kunci: fungsi kognitif, lansia, MMSE, mini cog
Abstrak: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is pressure neuropathy against nervous medianus in carpal tunnel on the wrists, exactly on the bottom of the fleksor retinaculum. CTS can occur due to excessive body activities or due to repeated movements including the use of computers. This could result in life problems, such as reduction in productivity of work and also the rising cost of health care. In Indonesia, CTS generally is not specified independently but it is incorporated into the accident of working muscle and bones groups. This study aimed to know the incidence of CTS among employees in Bitung. The was a descriptive study with a cross sectional design. Samples were 47 people who worked in banks: BNI and BCA in Bitung. Data were obtained by using questionnaire. The results showed that the incidence of CTS was found in 28% of bank employees; 13% had right unilateral CTS, 2% had left unilateral CTS, and 13% had bilateral CTS.Keywords: Carpal Tunnel Syndrome, computer, employees of banksAbstrak: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan neuropati tekanan terhadap nervus medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah fleksor retinakulum. CTS dapat terjadi karena aktifitas tubuh yang berlebihan atau karena pergerakan yang berulang termasuk penggunaan komputer. Hal ini dapat mengakibatkan suatu masalah khusus dalam kehidupan, seperti penurunan produktivitas pekerjaan serta meningkatnya biaya untuk kesehatan. Di Indonesia umumnya CTS tidak dispesifikasi sendiri melainkan dimasukkan dalam kecelakaan kerja kelompok otot dan tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insiden CTS pada karyawan di Kota Bitung. Metode penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan potong lintang. Sampel berjumlah 47 orang yang bekerja di Bank BNI dan BCA di Kota Bitung. Data diperoleh menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden CTS ditemukan pada 28% karyawan Bank di kota Bitung: 13% mengalami CTS unilateral kanan, 2% mengalami CTS unilateral kiri, dan 13% mengalami CTS bilateral.Kata kunci: Carpal Tunnel Syndrome, komputer, pekerja Bank BNI & Bank BCA
In stroke patients there are damages of neurons resulting in disabilities of sensoric, motoric, and cognitive functions. Evaluation of cognitive function is needed to determine the level of functional ability that is useful in management and prognosis. This study aimed to obtain the cognitive function of post-stroke patients in Neurology Clinic Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado form November-December 2014 by using INA-MoCA and MMSE. This was a descriptive study with a cross sectional design. There were 35 patients as samples. The results showed that most of the patients were males (48.57%), age group 56-65 years old (37.1%), high school education (45.7%), and ischemic type stroke (97.1%). There were 97.1% of patients with INA-MoCA score <26. Moreover, there were 91.4% of patients with normal MMSE score, 5.7% probable, and 2.9% definite.Keywords: cognitive function disturbance, INA-MoCA, MMSE, post strokeAbstrak: Pada pasien stroke terjadi kerusakan sel-sel neuron yang dapat berakibat kecacatan fungsi sensoris, motoris, maupun kognitif. Evaluasi fungsi kognitif sangat diperlukan untuk menentukan tingkat kemampuan fungsional yang berguna untuk penanganan dan prognosis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran fungsi kognitif yang diperiksa dengan INA-MoCA dan MMSE pada penderita post-stroke di poliklinik saraf BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel berjumlah 35 pasien dengan karakteristik populasi paling banyak laki-laki 48,57%, kategori umur 56-65 tahun 37,1%, tingkat pendidikan SMA 45,7%, tipe stroke iskemik 97,1%. Pasien dengan skor INA-MoCA <26 sejumlah 97,1%. Dengan skor MMSE terdapat 91,4% pasien Normal, 5,7% Probable, dan 2,9% Definite.Kata kunci: gangguan fungsi kognitif, INA-MoCA, MMSE, post stroke
Stroke or circulatory disorders of the brain is a major problem in the field of neurology. Not only the number of events is increasing, but also the possibility of sequel will disturb for a long time. During this time, most people only assume that strokes only occur in adult or old people. In fact, stroke can also occur in adolescents. In Indonesia, it is estimated that each year 500,000 people are affected by stroke, about 2.5% or 125,000 people died, and the rest have mild or severe disabilities. Risk factors for stroke include hypertension, atherosclerosis, high level of cholesterol, heart problems, diabetes, family history of stroke, smoking, aging, unhealthy food, alcohol, less activitiy/exercise, oral contraceptives, obesity, and stress. This was a descriptive study conducted with survey method at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from November to December 2015. Conclusion: Most respondents consisted of 19 patients and 27 relatives of patients had high level of knowledge of the stroke. Knowledge of stroke patients was higher than their relatives. Keywords: stroke, knowledge of stroke Abstrak: Stroke atau gangguan peredaran darah otak merupakan problem utama dibidang neurologi. Bukan hanya angka kejadiannya yang makin meningkat, tapi juga kemungkinan tersisanya sekuel yang menganggu untuk waktu yang lama. Pendapat umum menganggap bahwa stroke hanya dialami oleh mereka pada usia dewasa atau tua. Padahal stroke juga bisa terjadi pada remaja. Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5% atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Faktor risiko terjadinya stroke antara lain hipertensi, kolestrol anteriosklerosis, gangguan jantung, DM, riwayat stroke dalam keluarga, merokok, usia, makanan tidak sehat, alcohol, kurang berolaraga, kontrasepsi oral, obese dan stress. Jenis penelitian ialah deskriptif yang dilaksanakan dengan metode survei di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode November-Desember 2015. Simpulan: Dari 19 pasien dan 27 keluarga pasien memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap stroke. pengetahuan pada pasien stroke lebih tinggi dari pada keluarga. Kata kunci: stroke, pengetahuan mengenai stroke
Hypertension is a desease that occurs due to increased blood pressure. Hypertension is classified in two major types, primary hypertension which cause is still unknown and secondary hypertension caused by renal disease, endocrine disease, heart disease, etc. Although hypertension usually does not show up any symptom, as the blood pressure keeps increasing it could lead to a serious complication. Due to that reason, hypertension has to be detected early by doing a periodical check-up of blood pressure. In daily life, cognitive function in hypertension patients is less needed. Hypertension itself is one of the risk factors of cardiovascular disease that shows an existence of the correlation between the risk factors themselves and the decline of cognitive function. MMSE examination showed that 42.50% of the respondens had cognitive impairment meanwhile CDT examination showed that 47.50% of the respondents had cognitive impairment. Keywords: hypertension, MMSE, CDT, Cognitive function. Abstrak: Hipertensi merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan tekanan darah. Hipertensi biasa diklasifisikan menjadi 2 jenis, hipertensi primer yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung,dll. Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala, dan sementara tekanan darah terus menerus menigkat dan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu hipertensi sebaiknya harus dideteksi dini dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Dalam keseharian fungsi kognitif pada penderita hipertensi kurang diperhatikan dan akan diperhatikan jika penderita hipertensi telah mengalami stroke. Hipertensi sendiri ialah salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskular yang menunjukkan adanya hubungan faktor risiko tersebut dengan penurunan fungsi kognitif. Hasil pemeriksaan fungsi kognitif pada penderita hipertensi menggunakan MMSE mendapatkan bahwa yang mengalami gangguan kognitif sebesar 42,50% sedangkan pada pemeriksaan menggunakan CDT didapatkan yang mengalami gangguan kognitif sebesar 47,50%.Kata kunci: hipertensi, MMSE, CDT, fungsi kognitif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.