Gresik, one of the industrial cities in Indonesia, has recorded that more than 1000 workers have been laid off. The increasing unemployment in Gresik makes the government have to work extra hard to help the community's problems. However, the burden of this community's powerlessness cannot be transferred to the government all the time. Even though the government is still very busy with the unresolved COVID-19 cases. The Community Service proposed by the UMG Industrial Engineering team took the theme of Fish Cultivation in Buckets (Fish farming in buckets), which is better known as aquaponics. The concept of Fish farming in buckets itself is to unite plants and fish in a bucket, resulting in a symbiotic mutualism that is very beneficial for both parties. The object of this research will be conducted at the Industrial Engineering Study Program, University of Muhammadiyah Gresik (TI-UMG) by giving invitations to residents of Yosowilangun Gresik, especially the FAMILY WELFARE DEVELOPMENT group and the Yatim Mandiri foundation. The reason why the debriefing is preferred to the FAMILY WELFARE DEVELOPMENT and Yatim Mandiri groups is none other than the fact that FAMILY WELFARE DEVELOPMENT is a collection of housewives where it is likely that some of the heads of their families will be laid off. And the Yatim Mandiri Foundation is here to support the improvement of the economic independence of the orphan group.
Beban kerja dapat dialami setiap pekerja apapun jenis pekerjaannya. Pada dasarnya sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan fisik secara berelebihan akan mengakibatkan beban kerja fisiologis jika dilakukan secara terus menerus dan pekerjaan yang menuntut mental berlebih pasti akan berdampak stress pada pekerja jika kondisi dari pekerjaan tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Seiring dengan meningkatnya jumlah pekerjaan yang menguras tenaga baik secara fisiologis maupun psikologis, kondisi ini dapat berimbuh pada peningkatan tingkat kelelahan yang dialami oleh pekerja yang dapat menyebabkan penurunan performa kerja, rawan terhadap cedera atau kecelakaan, bahkan dapat beresiko terjadinya penyakit diovascular mobil serta yang lebih parah dapat menyebabkan pekerja tersebut pensiun dini. Sehingga perlu dilakukan pengukuran serta evaluasi terhadap beban kerja yang dialami oleh pekerja, agar tidak menimbulkan efek negatif terhadap tubuh setelah melakukan pekerjaannya. Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja psikologis dan metode Heart Rate Reserve (HRR) untuk menilai beban kerja fisiologis terhadap 3 koresponden yang berprofesi sebagai buruh angkut di pelabuhan Gresik, PT. Pelindo III. Dari hasil pengamatan NASA-TLX didapatkan : Mat Alim 84,33 (Sangat Tinggi), Alam 88,33 (Sangat Tinggi), dan Adidin Slamet 85,66 (Sangat Tinggi). Kemudian menggunakan metode %CVL dan didapatkan hasil Mat Alim (49 th) 68,68 % (Kerja dalam waktu singkat) , Alam (39 th) 64,03 % (Kerja dalam waktu singkat) , dan Adidin Slamet (39 th) 63,39 % (Kerja dalam waktu singkat). Hasil dari perhitungan energi ekspenditur dan didapatkan hasil Mat Alim (49 th) 7,10 (berat) ; Alam (39 th)7,61 (berat) ; dan Adidin Slamet (39 th) 6,32 (berat). Kata kunci— Perubahan fisiologis, Heart Rate Reserve, NASA-TLX, energi ekspenditur
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.