Latar Belakang Masalah: Pada masa pandemi COVID-19, Pasangan Usia Subur (PUS) di Indonesia mengalami hambatan untuk melakukan kunjungan di fasilitas kesehatan dikarenakan pembatasa sosial, hal ini juga mempersulit PUS mengakses kontrasepsi. Data menunjukkan bahwa pada rentang Maret sd Mei 2020, terdapat peningkatan jumlah kehamilan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah drop out KB pada PUS selama masa pandemi COVID-19 dengan menggunakan mobile technology dan PAR serta menggali pengalaman stakeholder KB.Metode: Kegiatan yang dimplementasikan dalam penelitian ini ada 2 kegiatan besar yaitu dengan melakukan PAR dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi dan KB. Blended online-offline method diterapkan dalam pendidikan kesehatan ini. Mobile technology dipilih sebagai media untuk memberikan pendidikan kesehatan, WhatsApp dan Youtube video digunakan untuk mengirimkan pesan dan informasi tentang kontrasepsi dan KB, serta memberikan informasi tentang akses kontrasepsi pada masa pandemi COVID-19. Study PAR ini dilaksanakan pada bulan Juni sd Agustus 2020, dan one to one interview dilakukan untuk menggali pengalaman stakeholder.Hasil: Data interview menunjukkan bahwa PUS merasakan bahwa penggunaan mobile technology memberikan manfaat bagi mereka untuk dalam memperoleh pengetahuan dan informasi tentang kontrasepsi dan KB.PAR juga memberikan kesempatan kepada PUS untuk bisa berkontribusi pada sebuah program intervensi kesehatan yang menyebabkan emreka lebih bisa berpartisipasi pada program tersebut. Kader, tokoh masyarakt dan bidan juga merasakan manfaat positif dari program yang dijalankan dalam memberdayakan masyarakat di daerah tersebut.pada masa pandemi COVID-19. Namun demikian, ketidakstabilan jaringan internet dibeberapa daerah dianggap senagai salah satu tantangan pada saat implementasi.Kesimpulan: Diperlukan scope dan tempat yang luas untuk implementasi pada studi yang sam, sehingga mangaaf dari program bisa dirasakan oleh lebihnbanyak masyarat, hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kesdaran ber KB serta menurunkan angka drop out KB pada masa pandemi COVID-19.
Latar Belakang: BKKBN mendefinisikan remaja sebagai individu berusia 10-24 tahun yang belum menikah. Secara global, setiap tahun ada lebih dari 1,2 juta kematian remaja sedangkan mayoritas masalah kesehatan remaja dapat dicegah atau dapat diobati, remaja menghadapi banyak hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan dan informasi. Tujuan: Tujuan review ini untuk menyimpulkan dan menggali terkait pelayanan kesehatan reproduksi remaja Metode: Metode scoping review ini mengadaptasi framework PRISMA-ScR checklist tahun 2018. Tinjauan ini berhasil menemukan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi berdasarkan seleksi artikel sebanyak 1030 artikel yang ditemukan menggunakan databases yaitu PubMed, ScienceDirect, Willey Online Library dan EBSCO. Hasil penelitian: Tinjauan ini menemukan dua tema yaitu faktor determinan pelayanan kesehatan reproduksi remaja meliputi pengetahuan, persepsi, dan kebutuhan; Hambatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja meliputi fasilitas, biaya, petugas, kurangnya privasi dan kerahasiaan, sosial budaya dan kebijakan. Simpulan: Tinjauan studi literatur ini menunjukkan bahwa remaja terus menghadapi banyak hambatan untuk mengakses informasi dan layanan kesehatan reproduksi remaja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.