Bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian yang kerap terjadi pada individu yang memiliki masalah gangguan mental. Bunuh diri dapat berawal dari depresi yang terjadi dalam diri penderita. Aspek spiritual seringkali dihubungkan dengan pencegahan perilaku bunuh diri. Beberapa penelitian terkait telah menjelaskan bagaimana dukungan spiritual dapat mengurangi tingkat depresi pada individu. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran spiritual dalam mempengaruhi resiko perilaku bunuh diri pada orang dewasa. Penulisan jurnal ini menggunakan pendekatan studi literatur yang berasal dari beberapa database, yaitu EBSCO, PROQUEST, PubMed, dan Google Cendekia (Google Scholar) dengan menggunakan kata kunci ‘spiritual support’ OR ‘religious support’ AND ‘risk of suicide’ OR ‘suicide attempt’ AND ‘adults’. Menyaring dari 159.320 jurnal dan berhasil mendapatkan 14 jurnal terkait. Menggunakan kriteria inklusi yang mencakup sumber literatur yang diambil mulai tahun 2015 sampai dengan 2018, menggunakan bahasa inggris, kesesuaian kata kunci penulisan, keterkaitan hasil penulisan literatur dengan pembahasan yang diangkat Terdapat 4 tema yang ditemukan dalam telaah literatur ini, yaitu faktor-faktor yang menyebabkan ide bunuh diri, pengalaman bunuh diri dari orang terdekat, dukungan ahli agama terhadap resiko perilaku bunuh diri, serta intervensi psiko-religius. Masalah kesehatan mental seperti depresi dapat dicegah dengan melibatkan peran agama didalamnya. Peran perawat dalam hal ini sangat penting dalam mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ide bunuh diri muncul serta membantu memberikan intervensi pencegahan resiko perilaku bunuh diri dengan mendorong aspek keagamaannya.
Rawat inap bagi pasien dengan gangguan jiwa merupakan situasi dimana mereka jauh dari lingkungan biasanya dan menjalani kebersamaan dengan orang-orang baru dan asing. Gangguan kejiwaan ini dapat menyebabkan keterbatasan psiko-sosial yang serius bagi pasien. Kemunduran dalam fungsi sosial merupakan salah satu di antara keterbatasan itu. Hal ini dalam arti mereka sulit untuk melakukan peran sosialnya. Kemampuan perawatan diri subjek yang memiliki gangguan fungsi lemah dan partisipasi dalam kegiatan waktu luang terbatas. Manusia sebagai makhluk yang holistic memiliki kebutuhan yang kompleks meliputi biopsikososio dan spiritualnya (Azizah et al., 2016). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interaksi, pemenuhan kebutuhan perawatan diri dan spiritual pasien di ruang rawat inap dengan menerapkan therapeutic atmosphere. Kegiatan dalam therapeutic atmosphere meliputi morning meeting, jum’at bersih, dan religious time dengan tujuannya masing-masing dan dinilai menggunakan pre dan post observasi dengan indicator-indikator yang telah dibuat sesuai tujuan pelaksanaan. Hasil kegiatan menunjukkan keterampilan interaksi meningkat dari 30% menjadi 90%, pemenuhan perawatan diri membaik dan mengalami peningkatan dari 20% menjadi 90%, dan pemenuhan spiritual menjadi lebih baik dari 50% menjadi 70%. Berdasarkan hasil ini diharapkan kegiatan inovasi therapeutic atmosphere dapat menjadi rekomendasi kegiatan rutin yang bersifat therapeutic atau menyembuhkan dan dapat diterapkan di rumah sakit jiwa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.