Penelitian ini dilakukan karena pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak berjalan dengan baik terutama dalam pembinaan guru bimbingan dan konseling. Ada tiga tujuan dari penelitian ini. Yang pertama adalah menggambarkan upaya pembinaan kinerja yang dilakukan oleh guru itu sendiri. Yang kedua adalah untuk menggambarkan upaya pembinaan kinerja yang dilakukan oleh kepala sekolah. Yang ketiga adalah untuk menggambarkan upaya pembinaan kinerja yang dilakukan oleh pengawas bimbingan dan konseling. Upaya pembinaan kinerja yang dibahas dalam penelitian ini terkait dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta fasilitas dan dana pendukungnya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian ini adalah lima puluh lima guru bimbingan dan konseling dan dua supervisor dari SMP dan SMA yang dipilih dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala model Likert. Temuan penelitian ini antara lain. Pertama, upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling secara rata-rata masih “kurang”. Kedua, upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah secara rata-rata masih "sangat kurang". Ketiga, upaya yang dilakukan oleh pengawas secara rata-rata masih “sangat kurang”. Namun, upaya pembinaan perlu ditingkatkan dan dikembangkan baik untuk proses maupun implementasinya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pembinaan kinerja guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang sukses di sekolah.
Arabic language is the basic of all the religious subjects in Madrasah Aliyah. The student derived from senior high school, Arabic is the new subject in which they did not learn in SMP (junior highschool PENDAHULUANMutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh proses belajar mengajar dan kualitas siswa tergambar dari hasil belajar yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:1) yang menyatakan bahwa "dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling penting. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada proses belajar yang dialami siswa sebagai peserta didik". Tujuan tersebut di atas dapat diwujudkan apabila siswa menjalani proses belajar mengajar dengan baik dan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.Keberhasilan dan kegagalan siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berupa faktor internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti motivasi belajar, keterampilan belajar, kondisi fisik dan sebagainya. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti guru, mata pelajaran, tata tertib sekolah, teman sebaya, dan lingkungan.Berdasarkan penjelasan di atas, salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu motivasi belajar. Sardiman (2000:73) Keywords:Learning motivation, The Arabic subject, Student of Madrasah Aliyah derived from SMP Copyright ©2016 Universitas Negeri Padang All rights reserved PENDAHULUANMutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh proses belajar mengajar dan kualitas siswa tergambar dari hasil belajar yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:1) yang menyatakan bahwa "dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling penting. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada proses belajar yang dialami siswa sebagai peserta didik". Tujuan tersebut di atas dapat diwujudkan apabila siswa menjalani proses belajar mengajar dengan baik dan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.Keberhasilan dan kegagalan siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berupa faktor internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti motivasi belajar, keterampilan belajar, kondisi fisik dan sebagainya. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti guru, mata pelajaran, tata tertib sekolah, teman sebaya, dan lingkungan.Berdasarkan penjelasan di atas, salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu motivasi belajar. Sardiman (2000:73) PENDAHULUANMutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh proses belajar mengajar dan kualitas siswa tergambar dari hasil belajar yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:1) yang menyatakan bahwa "dalam keseluruhan proses pendidikan di seko...
Many problems the absence of students is one of the things that causes the learning process is not optimal and this becomes an important role of guidance and counseling services through information services. The purpose of this study was to reveal the forms of student absence and the quality of the implementation of information services about absenteeism. This type of research is quantitative descriptive research, the sample used was 123 students using porous sampling technique. Data collected using questionnaire absenteeism and the scale of the implementation of information services about student absence (33 items valid, α = 0.851). Data analysis using percentage analysis and also t-test. The results showed that the most absent form of the students did was not entering school without permission 35 (28.4%) times and the least was days not going to school ie 2 (1.6%) times. The results showed that there was no significant difference in the implementation of information services about student absenteeism both conducted by state high school and private high school teachers with a good category of 71.67%.
This research is motivated because supervision of Guidance and Counseling (GC) Keywords: Guidance and Counseling, GC Supervisor Duty, GC Teacher or CounselorCopyright ©2016 Universitas Negeri Padang All rights reserved PENDAHULUANBimbingan dan Konseling (selanjutnya disingkat BK) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan/layanan bagi seseorang atau peserta didik agar yang bersangkutan dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 ayat 1) menyatakan bahwa "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara".Berdasarkan pengertian pendidikan menurut Undang-Undang tersebut dapat dilihat arah pengembangan potensi peserta didik ada enam fokus bidang pembinaan, yaitu: (a) kekuatan spiritual keagamaan, (b) pengendalian diri, (c) kepribadian, (d) kecerdasan, (e) akhlak mulia, (f) dan keterampilan. Prayitno (2013:50) menjelaskan bahwa pengembangan tersebut tentunya dilaksanakan dengan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung yang merupakan tugas pokok Guru BK atau Konselor di sekolah, sehingga
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.