The development of new and renewable energy is an essential issue in the 21 st century that must be delivered to the community, and maritime vocational education has an urgency on the energy literacy for ship engineering cadets. However, learning about energy for engineering cadets still lacks attention. The purpose of this paper is to describe energy literacy, which is reviewed based on the cognitive and affective aspects of cadets in maritime vocational education. This research used the quasi-experiment method, which a total of 61 engineering cadets learned about energy use using the STEM approach. From the results was found that although the achievement of understanding energy literacy from pre-test to posttest score with a small increase but the attitude of cadets towards the importance energy education has 76%, energy-saving attitude on ships 71%, the use of renewable energy 68%, rules on energy use according to ANNEX it must be obeyed is 71%. These results illustrate that it is necessary to continue and add of learning time to increase the cognitive aspects of energy literacy and to improve awareness of the cadets' attitudes about the importance of saving energy and its utilization.
an increase in the ability to solve mathematical problem of cadets learning by using a model of problem based learning based on coastal culture. The lowest ranking cadet and first quartile have not been able to meet almost all indicators of problem solving. The problem solving ability of the second and third quartile cadets is quite good. But both of them cannot arrange problem solving with different steps and recheck the results of problem solving because of inaccurate calculation. Top-rankeduna has good problem-solving skills. But encountered problems to make alternative answers to a problem.
Pembelajaran berbasis web telah dikembangkan untuk memfasilitasi para taruna calon perwira kapal dalam mempersiapkan praktek laut. Pembelajaran materi tematik persiapan praktek laut dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran multimedia berbasis web pada portal stemparala.or.id. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian aspek kognitif taruna, peningkatan aspek kognitif taruna, dan efektivitas pembelajaran multimedia berbasis web pada portal stemprala.or.id. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode kuasi eskperimen dengan desain penelitian Randomized sample Pretest- Posttest Design dengan sampel yang dipilih adalah cadet berjumlah 41 orang dari 120 cadet yang siap praktek laut. Data kuantitatif yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling. Hasil penelitian diperoleh capaian pengetahuan cadet pada aspek kognitif diperoleh peningkatan dan terdapat perbedaan yang signifikan capaian pretest dan capaian posttest. Pencapaian aspek kognitif taruna rata-rata capaian posttest kognitif taruna lebih besar secara signifikan dari rata-rata capaian pretest taruna. Peningkatan aspek kognitif taruna pada penggunaan multimedia berbasis web pada portal stemprala.or.id untuk aspek kognitif taruna diperoleh skor 0,11 atau (11%) dengan kategori rendah. Efektivitas berdasarkan uji Cohen’s sebesar 0.22, pada kategori kecil. Hasil ini memberikan gambaran perlu diberikan teknik penggunaan multimedia tematik yang lebih interaktif dan memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan autentik.
Dengan mesin penyejuk udara ini pengaturan udara dalam ruangan akomodasi kapal dapat dilakukan sesuai dengan suhu ruang akomodasi yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa tidak tercapainya suhu ruangan akomodasi yang diharapkan, faktor apa apa yang membuat tekanan kondensor menjadi tinggi dan penyebab penanganan air conditioner di kapal tidak optimal. Sistem air conditioner kurang mendapat perawatan dan pemeliharaan yang teratur, sehingga proses pendinginan terganggu. Sistem Air Conditioner belum bekerja dengan baik karena kurangnya dilakukan pengawasan-pengawasan yang rutin dan pengecekan terhadap temperatur, tekanan dan bagian-bagian pendukung lainnya dari sistim. Masinis kurang pengetahuan baik teori maupun praktek, dan belum berpengalaman sehingga gangguan-gangguan yang terjadi sebetulnya tidak seberapa, namun menjadi kerusakan yang lebih besar dan akhirnya mengganggu kinerja sistem air conditioner secara keseluruhan. Belum dilaksanakannya perawatan dan pemeliharaan yang teratur dan terencana sehingga setiap kegiatan tidak tercatat (di dalam log book) sehingga sulit bagi seorang Masinis untuk menganalisa kerusakan yang terjadi dan apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.