Artikel ini bertujuan untuk memaparkan urgensi Yogyakarta menjadi kota ramah HAM. Latar belakang penulisan ini adalah Yogyakarta sebagai kota pelajar yang menjadi tujuan pelajar dari berbagai daerah maupun berbagai negara menjadikan Yogyakarta daerah yang sangat beragam baik dalam segi budaya, suku, ras dan agama. Dengan keberagaman ini menjadikan Yogyakarta memiliki slogan yaitu City of Tolerance. Yogyakarta juga telah mendapat beberapa kali penghargaan sebagai kota peduli HAM. Namun, keadaan dan fakta yang ada di masyarakat berbanding terbalik dengan prestasi yang telah didapat dan citra yang melekat pada Yogyakarta. Salah satu contohnya yaitu, mahasiswa/pelajar yang berasal dari Papua mendapat berbagai perlakuan diskriminasi dan rasisme. Salah satu bentuk diskriminasi dan rasisme terhadap mahasiswa/ pelajar Papua di Yogyakarta yaitu, pengepungan asrama mahasiswa Papua, kekerasan yang diterima oleh mahasiswa Papua, dan perbedaan perlakuan masyarakat di Yogyakarta seperti, indekos yang tidak menerima mahasiswa Papua. Mereka pun juga menerima perlakuan berbeda dari penegak hukum seperti, kasus-kasus yang menimpa mahasiswa/pelajar Papua sebagai korban tidak pernah selesai diusut. Melalui metode penelitian normatif yaitu, penelitian yang mengkaji dengan bahan pustaka, tulisan ini akan memaparkan urgensi Yogyakarta menjadi kota ramah HAM dan pentingnya peran pemerintah untuk mewujudkannya.
This research investigated the effect of using synthetic phonics for teaching Indonesian young learners to read in English and Indonesian. Since English orthography is very different from Indonesian orthography, the use of synthetic phonics for teaching Indonesian young EFL learners to read in English potentially affects the development of their skills to read in Indonesian. To verify this assumption, the researchers analyzed the development of the skills for decoding English and Indonesian sounds represented by ‗a', ‗u', and ‗o' within five months in K-2 students from two kindergartens. In one kindergarten, the teacher used synthetic phonics to teach English. In the other, the teacher used the MIKids program. The results of this research indicate that the synthetic phonics method might be less effective when it is used for teaching reading in English in Indonesia. In addition, it can potentially impede the development of skills for reading in Indonesian.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.