Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak dalam usaha penyediaan bahan pangan pokok bagi 267 juta penduduk Indonesia. Dalam masa pandemi Covid-19, penyuluh pertanian harus bisa memastikan bahwa kegiatan pertanian di lapangan tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja penyuluh pertanian selama masa pandemi Covid-19 dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan dilakukan pada bulan Mei 2020 sampai dengan Juni 2020. Teknik penarikan sampel adalah Purposive Sampling dengan jumlah 19 kecamatan. Penarikan responden pada setiap kecamatan dilakukan secara accidental sampling yang berjumlah 100 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis model persamaan struktural dengan Partial Least Square menggunakan SEM PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian dalam pembinaan kepada petani/ poktan/ gapoktan selama masa pandemi Covid-19 ini mengalami perubahan. Perubahan terjadi pada jumlah kunjungan penyuluh pertanian ke sasaran, jumlah materi pembinaan yang diberikan, dan metode penyuluhan. Faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh antara lain karakteristik penyuluh (usia, tingkat pendidikan, dan banyaknya pelatihan di bidang pertanian yang diikuti) dan faktor eksternal (sarana prasarana dan kondisi lingkungan kerja).
The Effectiveness of the Role of Progressive Farmers for Farmer Empowerment in West Java Province. Farmer empowerment is increasingly marginalized by the reduced number of government extension workers in the village. It requires an alternative problem solving to narrow the poverty gap between cities and villages. Extension services providedly of progressive farmer are needed to help farmers. To find study analyze the role of progressive farmer in providing extension services and factor affecting the services contribute advantages to other farmers. A survey was conducted to gather data from 224 respondent who represent progressive farmers in four districts (Bogor, Karawang, Majalengka, and Sukabumi) West Java. Data conducted in 2007. Data processing using descriptive technique and Structural Equation Models. The results show that the role of progressive farmer is still in the middle category, only one role as a facilitator that existed in the high category. However, the role of progressiver farmers has been effective in helping farmers obtain the information they need for their farms so that farmers are able to cooperate well and be able to choose innovations that are appropriate to the specific location or apply local innovations in their region. The role of progressive farmer also has a positive effect on the effectiveness level of extension activities from farmers to farmers because they are able to facilitate and bridge the information for farmers from government research institutions and extension agencies.
Rendahnya kapasitas penyuluh swadaya menyebabkan fungsinya dalam memberdayakan petani cenderung tergantung penyuluh pemerintah (PNS/THL-TBPP), dan sebagian besar organisasi yang di bina oleh penyuluh swadaya berbasis bantuan pemerintah yang keberlanjutannya selalu tergantung terhadap jangka waktu pelaksanaan program. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kapasitas dan kemandirian penyuluh swadaya serta faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas dan kemandiriannya. Penelitian ini menggunakan desain survei dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling, diperoleh 224 responden yang mewakili penyuluh swadaya di empat kabupaten (Bogor, Karawang, Majalengka dan Sukabumi) di Jawa Barat. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Pengolahan data menggunakan teknik deskriptif dan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan penyuluh swadaya memiliki tingkat kapasitas yang baik dalam pemberdayaan petani. Penyuluh swadaya juga memiliki tingkat kemandirian dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh swadaya memiliki inisiatif dan kemauan keras untuk mewujudkan harapannya (daya saing), mampu bekerja sama dengan pihak lain dalam kedudukan yang setara (daya sanding), dan mempunyai daya saring yang tinggi dalam menetapkan pilihan tindakan terbaik bagi kegiatan pemberdayaan petani. Faktor yang memiliki pengaruh positif terhadap kemandirian penyuluh swadaya adalah modal sosial masyarakat yang memberikan kontribusi tinggi, dan diikuti secara berurutan oleh factor usia, akses terhadap teknologi informasi, akses sumber informasi konvensional, dan tingkat pendidikan formal yang di dukung oleh adanya peningkatan kapasitas individu penyuluh swadaya.
Hadirnya petani milenial memberikan salah satu alternatif dalam mempercepat regenerasi petani. Petani milenial dianggap mampu menjembatani antara petani muda dengan petani yang telah lama berusahatani. Namun kecenderungan di lapangan belum terlihat karakter yang spesifik dimiliki oleh petani milenial. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penciri utama petani milenial dan menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan karakter petani milenial. Penelitian menggunakan desain survei dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling, diperoleh 63 responden yang mewakili petani milenial pada zona sentra padi di tiga kabupaten (Subang, Karawang, dan Cirebon) di Jawa Barat. Pengolahan data menggunakan teknik deskriptif dan Partial Least Square. Hasil penelitian menunjukkan karakter petani milenial memiliki ciri individu umumnya dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi dan memiliki pengalaman berusahatani yang cukup baik. Kompetensi teknis petani milenial yang menonjol ada pada kemampuan dalam pemilihan komoditas berdasarkan kalendar tanam, permintaan pasar, kesuburan lahan dan tipologi lahan, sedangkan kompetensi manajerial yang kurang dari petani milenial adalah dalam hal kemampuan mengelola konflik yang dapat terjadi dalam pengembangan usahanya, sementara kompetensi sosial sebagai kekuatan modal sosial petani milenial masih lemah. Faktor yang memiliki pengaruh nyata positif dalam membentuk karakter petani milenial adalah ciri individu, kompetensi teknis dan kompetensi manajerial sedangkan kompetensi sosial memiliki pengaruh yang negatif.
The aim of this study was to analyze the level of income, knowledge, and impact of climate change on fishing household. This research was conducted in Pekon Tegineneng, Limau Subdistrict, Tanggamus Regency. Limau Subdistrict is the center of marine capture fishery in Tanggamus Regency. Data collection was carried out from July to August 2020 with total respondent reached 80 fishing households. Respondents were determined through the approach of simple random sampling. The data collected consisted of both qualitative and quantitative data. Data collection was performed through the method of survey, Focus Group Discussion (FGD), and interview with key informants. Data were analyzed by the qualitative descriptive approach. The level of monthly income and expenditure per fishing household amounted to Rp. 4,110,000 and Rp. 3,971,200, respectively. Knowledge level of fisherman about climate change was considered excellent as most fishermen have already known the phenomena of climate and environmental changes. The impact of climate change on fishing household included: difficulty to predict fishing season, change in fishing location (away from the shore), reducing and unpredictable fishing frequency and fishing time, also declining of fish catch.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.