This research aims to give empirical evidence to prove whether the adoption of IFRS affect the relationship between analyst coverage and earnings management. This research includes 4 years period data sample on companies in ASEAN 5 countries (Singapore, Malaysia, Philippines, Indonesia and Thailand). The result shows that (1) analyst coverage can curbs earnings management behavior in both types of earnings management. This demonstrates the ability of the analyst in the external mechanisms of corporate governance. (2) IFRS adoption can curbs earnings management through above-the-line items (ALIEM), but had no significant effect on earnings management through below-the-line items (BLIEM). (3) Contrary to expectations, there is no difference in the effect of analyst coverage on both types of earnings management in the period before and after the adoption of IFRS. This may be due to financial analysts have better skills and more resources, when compared to other users in the use of the financial statements. In conclusion, without the adoption of IFRS, the analyst can use their analysis capabilities in using and understanding the financial statements.
Raihan Teknik merupakan bengkel bubut dan las yang bergerak di bidang manufaktur. Kondisi tata letak fasilitas pada CV. Raihan Teknik saat ini yaitu kantor, area bongkar muat, dan gudang bahan baku masih bergabung dengan tempat produksi. Selain itu penempatan mesin-mesin dan peralatan produksi yang tidak memperhatikan aliran proses produksi. Masalah yang dapat terjadi jika hal ini terus berlanjut maka akan terjadi pengulangan kegiatan yang menyebabkan terjadinya kelelahan terhadap karyawan disana serta inefisiensi waktu produksi yang mengakibatkan turunnya tingkat produktivitas produksi. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan metode Systematic Layout Planning (SLP). Metode ini dapat menyelesaikan permasalahan tata letak fasilitas pada CV. Raihan Teknik dengan tingkat kedekatan hubungan, perencanaan kebutuhan luas lantai, memperhitungkan jarak perpindahan material dan tata letak akhir. Luas area produksi CV. Raihan Teknik yang digunakan pada tata letak awal sebesar 64,5 m2. Dengan luas area tersebut di dalamnya terdapat kantor, area bongkar muat, gudang bahan baku, dan tempat produksi. Luas area yang dibutuhkan secara keseluruhan yaitu sebesar 189,03 m2. Berdasarkan kebutuhan area tersebut maka perlu area baru untuk memperluas area produksi CV. Raihan Teknik. Penambahan area tersebut diakomodasi oleh CV. Raihan Teknik dengan total area lahan yang tersedia sebesar 400 m2. Berdasarkan jarak perpindahan material, Activity Relationship Diagram (ARD), dan Space Relationship Diagram (SRD) maka alternatif tata letak usulan yang dipilih adalah alternatif II dengan penghematan sebesar 41% dari layout awal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.