This study aims to determine the effect of brain gym on decreasing the level of dementia and depression in the elderly in the Health Center Community of Mulyorejo in Deli Serdang Regency. The population of this study was 5765 elderly people. The sampling technique uses the Slovin formula and it is determined through inclusion criteria using a purposive consecutive method so that the total sample of 30 respondents is divided into two groups, 15 respondents with dementia and 15 respondents with depression. A quasi-experimental pre-post test design was used, where a control group wasn't used, then a pre-test is followed by intervention in each group and at the end a post-test in each group was conducted. Data analysis used the Wilcoxon test due to the unusual distribution of the data. The results of the study on the dementia variable obtained p-value (p = 0.000 <0.05) and the depression variable value (p-value = 0.006 <0.05), so it can be concluded that the brain gym has an effect on decreasing the level of dementia and depression in the elderly. The use of brain gym can be one of the considerations in nursing intervention as a complementary therapy to reduce the level of dementia and depression in the elderly, and is expected to be carried out routinely during the activities of the elderly of each Posyandu (integrated health care center).
Angka kejadian nyeri haid (dysmenorrhea) di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami dysmenorrhea. Di Amerika angka persentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan produktif yang tersiksa oleh dismenore (Nafiroh,D.2013). Tujuan dari pengabdian masyarakat, Remaja Putri mengalami peningkatan pengetahuan tentang Exercise Dysmenorhea dalam menurunkan Intensitas Nyeri Haid. Remaja Putri telah mampu mengaplikasikan Exercise Dysmenorhea dalam menurunkan Intensitas Nyeri Haid sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana cara menurunkan Intensitas Nyeri di saat haid. Pemahaman remaja putri semakin meningkat dalam melakukan Exercise Dysmenorhea hingga mampu mengaplikasikannya untuk menurunkan intensitas nyeri haid. Hasil pengabdian masyarakat ini remaja putri mampu memahami dan melaksanakan Exercise Dysmenorhea hingga mampu mengaplikasikannya untuk diri sendiri dalam menurunkan nyeri haid. Dari 20 remaja putri sebagai peserta pelatihan maka didapat hasil Pretest yang pengetahuan baik 3 orang (15%) pengetahuan cukup sebanyak 4 (20%), dan pengetahuan kurang sebanyak 13 orang dengan pesentase 65%. Sedangkan Posttest Exercise Dysmenorhea terdapat yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 16 orang (80%), sedangkan pengetahuan cukup 4 orang (20%). Peningkatan pengetahuan remaja putri ini karena adanya demontrasi yang dilakukan melalui media video, dan SOP Exercise Dysmenorhea sehingga memudahkan remaja memahami dan menguasai pelaksanaan Exercise Dysmenorhea.
Indonesia telah memasuki tahap penuaan penduduk dikarenakan jumlah lansia yang akan terus meningkat. Kesehatan menjadi salah satu aspek yang mendukung agar tercipta bonus demografi untuk menjawab tantangan ini sehingga lansia dapat produktif dan berkontribusi dalam pembangunan. Salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh lansia adalah hipertensi yang juga merupakan faktor utama penyebab kematian prematur di seluruh dunia dengan angka kejadian yang terus meningkat. Salah satu terapi non-farmakologi untuk menurunkan tekanan darah adalah perendaman kaki dengan air hangat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan lansia mengenai manfaat terapi rendam kaki. Selain itu, melalui kegiatan sosialisasi ini, lansia diharapkan mampu mengaplikasikan terapi rendam kaki sebagai salah satu cara menurunkan tekanan darah tinggi. Tim mengarahkan 30 responden untuk merendam kaki dengan air hangat selama 20-30 menit setelah pemaparan materi dengan menggunakan leaflet dilakukan. Hasil menunjukkan terjadi penurunan tekanan darah <10 mmHg sebesar 53.4% dan >10mmHg sebesar 36.6%. Melalui kegiatan ini, lansia diharapkan dapat melakukan kontrol tekanan darah secara rutin dengan sumber daya yang mudah terjangkau. Namun, lansia juga harus memperhatikan pola diet, istirahat, aktivitas dan faktor lainnya yang turut mendukung terjadinya hipertensi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.