Petani milenial adalah petani generasi muda yang berusia 20-39 tahun yang menekuni dunia pertanian, memiliki jiwa mandiri, maju dan modern dalam membangun sektor pertanian menjadi lebih baik kedepannya. Petani milenial memiliki inovasi-inovasi baru, kreatif dan dan bermanfaat dalam pembangunan pertanian, karena pada dasarnya pertanian adalah salah satu sektor terpenting untuk menopang perekonomian masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani milenial di Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani milenial yang terdapat di Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya yaitu sebanyak 23 orang, seluruh populasi dijadikan sampel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, dengan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani milenial di Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya. Ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi modal yang menyatakan bahwa setiap penambahan modal akan menyebabkan peningkatan pendapatan petani milenial.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi telah mengalami transformasi secara drastis, selalu ada kreasi dan inovasi baru yang ditawarkan kepada manusia. Sekarang ini, hidup manusia telah terikat dengan teknologi bahkan sejak lahir, bayangkan, rumah sakit hingga klinik menggunakan berbagai teknologi untuk membantu proses kelahiran. Dapat dikatakan bahwa teknologi telah menjadi salah satu hal terpenting dalam hidup manusia . Tujuan penelitian untuk merumuskan strategi optimalisasi adopsi teknologi sistem barcode dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal perusahaan perkebunan kelapa sawit khususnya PT. Langkat Nusantara Kepong (LNK). Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner, wawancara dan pengamatan langsung (observasi). Metode yang digunakan merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data penelitian menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian berdasarkan analisis SWOT menunjukan bahwa strategi yang harus diterapkan dalam adopsi teknologi sistem barcode adalah strategi WO dengan alternatif strategi yaitu meningkatkan kompetensi, motivasi, dan behavioural intention karyawan.

This study aims to describe resource management in PT. Lembah Karet after the implementation Quality Management System ISO 9001:2008. The research method is descriptive qualitative by establishing key informants and data triangulation. The sample in this study was PT. Lembah Karet after implementating the Quality Manajement System ISO 900:2008. Research instruments in the form of interview guides and questionnaires. The result of the study are PT. Lembah Karet has carried out resource management system clause 6. Competency management by improving the competence of its employees through implemented policies and training programs that have been implemented. Awareness management through the Punishment policy provided to increase employee awareness in improving their performance.Management of Employee Training by conducting training programs from internal and external parties since 1991. Infrastructure Management is to make continuous improvements to machinery/equipment and production building. Work environment management is to make continuous improvements to the state of the work environment through regular inspection of the state of air, noise, and substance content during the production process and work relation.

Kabupaten Aceh Barat memiliki potensi lahan suboptimal berupa lahan kering yang cukup luas mencapai 9.227,7 Ha. Perluasan areal panen dan peningkatan produktivitas padi dan bahan pangan lainnya menjadi suatu keharusan guna memenuhi kebutuhan pangan. Tujuan penelitian ini yaitu merumuskan strategi dalam meningkatkan produksi padi pada lahan suboptimal di Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 38 responden yaitu petsni padi lahan suboptimal yang membudidayakan psdi pada lahan kering. Menganalisis perumusan strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian yaitu strategi dalam meningkatkan produksi padi sawah pada lahan suboptimal adalah adanya campur tangan pemerintah dalam sosialisasi teknologi yang tepat dalam membudidayakan padi pada lahan suboptimal, juga menjaga ketersediaan benih Varietas Unggul Baru (VUB), pupuk dan alsintan.

This study is aimed to analyze business model, internal external environment and formulate alternative strategies in UD. Salacca based on Business Model Canvas. The methods of research used are descriptive qualitative method. The data was obtained through secondary data and primary data. Data collected through depth interviews, observation and focus group discussion. The sampling method used was purposive sampling. Data were analyzed using the SWOT and BMC. The results showed that SWOT has Strengths (S), South Tapanuli is the salak production center in North Sumatra. Weaknesses (W) such as some products are not always available and cannot meet large-scale demand or exports; venture capital, technology and labor are still limited; there is no official cooperation contract with suppliers, customers and distributors. Therefore, BMC now needs to be improved by utilizing Opportunities (O) including the assistance from the Government in the form of counseling, training and mentoring of the production machinery business; product promotion facilities at trade shows / festivals and also trade sites; other than that the product has been in demand by domestic and foreign tourists; The business already has a link to export products. So as to be able to face the Threat (T) of many competing products that use substitute raw materials and more sophisticated production technology resulting in consumers not loyal. The resulting alternative strategies are increasing consumer reach and business scale; improvement of production facilities and infrastructure; improving services with consumers; partnerships with distributors and souvenir vendors; increase capital, technology and labor.