Penelitian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan perumahan (housing demand) perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah rumah terbangun yang tidak dihuni dimana dalam kondisi saat ini backlog rumah terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu faktor tersebut adalah housing careers. Housing careers adalah pergerakan seseorang untuk mendapatkan rumah, menggambarkan seseorang atau pasangan muda mulai meninggalkan rumah orang tua dan pindah menyewa rumah di tempat lain. Melalui informasi housing careers, kebutuhan rumah dapat diprediksi dari data demografi yang mudah didapat karena dikumpulkan secara rutin. Metode penelitian survei dengan teknik multy stage sampling, data yang dikumpulkan merupakan data primer, dengan menggunakan instrumen kuesioner serta diskusi atau tanya jawab langsung dengan responden. Metode analisis deskriptif dan analisis faktor digunakan dalam penelitian ini. Housing careers di Kota Bandung terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, tahap sebelum menikah ditempuh rata-rata umur 20 sampai 23 tahun, tahapan ini menggambarkan pergerakan waktu ketika seorang memutuskan untuk bekerja, kemudian meninggalkan rumah orang tua untuk hidup mandiri, tempat tinggal yang dimiliki pada tahap ini masih dibantu orang lain belum mempunyai tempat tinggal yang mandiri. Tahap kedua, adalah tahap ketika memutuskan menikah dan mempunyai anak ditempuh pada rata-rata umur 25 tahun, dapat tinggal bersama dengan keluarga inti rata-rata umur 27 tahun dan rata-rata umur anak pertama 6 tahun, pertama kali mempunyai rumah sendiri. Kebutuhan tempat tinggal pada tahap setelah menikah adalah tempat tinggal yang lebih stabil untuk menunjang kehidupan rumah tangga.
The availability of tendency information was selected by the type of dwelling households based on increasing age and sosial status, economic and cultural families, better known by dwelling type propensities very helpful to solve the problem of housing. Getting an idea of dwelling type propensities in Indonesia, conducted a case study in Depok, Cirebon and Pekanbaru with the technique of taking multistage sampling was taken in 1200 families, used a software program excel and Statistical Package Special Sciences (SPSS) to analyzes all faktors, regression analysis and descriptive analysis. The career of housing in all three samples of the city's most visible change in the age range ≤ 34 years, in line with the magnitude of changes in family income towards the more established and increase the number of families, accompanied by changes in the ownership of dwellings to change the size of the floor area toward larger, the highest achievement in the primary age range of 40 years of age 45 years. On average people in Depok work at the age of 22 years with an average senior high school, taking dwellings with contract status, average income of Rp. 1.3885 million, - (under MSE = Rp. 1,453,875, -). The average of age almost 23 years began to be separated from their parents and live independently, the average income of Rp. 1.613 million, - inhabit the house with residential status contracting (0.25%) and 0.08% belongs to take the house status. The percentage of families take a house belonging to a sharp rise began when school-age children up to 55 years (69.23%) and tend to take a permanent dwelling place in one location.
Abstrak Untuk mencapai tujuan pembangunan millenium development goals, pemerintah harus berusaha untuk memberikan cakupan layanan sanitasi dasar nasional sebesar setengah dari seluruh penduduk Indonesia sebesar 62,41% pada tahun 2015. Hal ini memerlukan usaha dan upaya memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana sanitasi seperti halnya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja. Tingkat kesadaran pemerintah daerah dalam mengelola lumpur tinja pada umumnya masih rendah. Di antara 507 daerah kabupaten dan kota se Indonesia, baru 134 yang sudah memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), sedang sisanya masih membuang lumpur tinja ke sungai atau kebun.Penelitian ini bertujuan melakukan pemetaan kondisi teknis IPLT eksisting dengan melakukan audit, telaah, verifikasi, kajian, dan evaluasi terhadap kinerja IPLT berdasarkan standar, pedoman teknis, dan tata cara yang berlaku sehingga fungsionalisasi dan optimalisasi IPLT terbangun dapat tercapai dan terpelihara kesinambungan operasi dan pemeliharaannya.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif komparatifyaitu mendeskripsikan hasil penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat dari data kualitatif dan kuantitatif yang didapat dari data sekunder dan data di lapangan. Data dikaji dengan membandingkan kondisi eksisting dengan standar, pedoman, petunjuk teknis, dan teori bidang ilmu pengolahan lumpur tinja.Hasil penilaian terhadap kesesuaian pengelolaan sistem IPLT di wilayah studi menyimpulkan bahwa sebagian besar termasuk kategori cukup baik. Hanya satu kota saja dari 11 kota yang termasuk kategori baik dan dua kota termasuk kategori tidak baik sehingga sisanya sebanyak 8 kota atau setara dengan 73% wilayah studi termasuk kategori cukup baik.
Faktor penentu kebutuhan rumah Kota Cirebon berdasarkan analisis faktor eksploratori terdiri dari (9) sembilan faktor yaitu: 1) karir perumahan, 2) lokasi rumah, 3) usaha untuk pengadaan rumah, 4) cara mendapatkan rumah, 5) faktor pendorong keputusan menempati rumah untuk tempat tinggal, 6) harapan mendapat rumah, 7) konstruksi rumah, 8) mata pencaharian, 9) lama bermukim. Kesembilan faktor tersebut dapat menjelaskan variasi kebutuhan rumah sebesar 69,566%. Tiga faktor terbesar yang dapat menjelaskan variasi kebutuhan rumah yaitu faktor karir perumahan dapat menjelaskan sebesar 13,468%, faktor lokasi (jarak terdekat rumah dengan akses ekonomi, pendidikan, peribadatan dan kesehatan) dapat menjelaskan sebesar 10,664%, dan usaha pengadaan dana untuk rumah sebesar 10,456%. Ketiga faktor tersebut dapat menjelaskan sebesar 34,586% dari faktor kebutuhan rumah. Metoda eksploratori digunakan karena rumusan konsep faktor yang mempengaruhi kebutuhan rumah masih harus di cari terlebih dahulu. Hasil analisis di atas didapat dari data primer 480 responden yang diambil secara sampling dengan metode sampling bertingkat (multy stage sampling).
Tingkat akurasi dan objektifitas hasil pengukuran dari suatu variabel sangat tergantung pada tingkat validitas instrumen ukur yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Dalam bidang sosial khususnya bidang permukiman, pengukuran variabel sosial dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator yang membentuk variabel. Pengukuran validitas instrumen ukur variabel sosial bidang permukiman diukur melalui validitas isi. Validitas isi terdiri dari validitas muka dan validitas logik. Pengukuran validitas muka, meliputi pengukuran format penulisan, sedangkan pengukuran validitas logik dilakukan dengan mengukur sejauhmana instrumen yang dibuat dapat menggambarkan ciri-ciri yang hendak diukur. Ciri-ciri diuraikan melalui indikator-indikator yang menyusun variabel yang hendak diukur. Metode yang digunakan untuk mengukur validitas muka dengan mengunakan analisis rasional atau melalui professional judgment. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengukur validitas logik adalah dengan mengunakan analisis rasional atau melalui profesional judgment dan perhitungan secara statistik melalui nilai korelasi antara skor item dan skor total pada analisis item. Item dikatakan valid jika nilai-nilai thitung dari Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r dari tabel untuk jumlah responden = n.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.