Film merupakan suatu media komunikasi massa dan digunakan sebagaisarana hiburan. Film horor adalah salah satu genre dalam film, yangmenampilkanketegangan, kerisauan, kejijikan, dan berbagai kejadian tidak masuk akal. Pembahasan utama dalam penelitian ini adalah mengenai tinjauan visual tipografi judul film khususnya film horor Indonesia dalam media poster. Poster film memiliki elemen-elemen visual dimana tipografi film adalah salah satunya. Disini yang menarik perhatian adalah upaya menunjukkan kesan horor melalui tipografi. Pembahasan dalam penelitian ini adalah prinsip penggunaan tipografijudul film horor Indonesia pada poster. Dalam penelitian ini, untuk menjawab permasalahan yang diangkat tersebut dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode atau cara menguraikan pemecahan masalah berdasarkan faktafakta yang terjadi pada waktu sekarang.Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan Bahwa, tipografi judul film horor Indonesia pada dua poster film horor, yaitu Beranak Dalam Kubur The Movie dan Jelangkung, menggunakan jenis font yang sudah ada, dan kemudian dimodifikasikan dengan visual effect untuk menambah kesan horor secara visual. Berdasarkan teori prinsip pokok tipografi, penggunaan huruf pada poster film Beranak dalam Kubur The Movie telah memenuhi kaidah tipografi, sementara untuk film berjudul Jelangkung, belum memenuhi kaidah tipografi. Baik itu dari kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca (legibility), kualitas pada teks yang membuat teks tersebut mudah dibaca (readibility), kemampuan huruf dan teks yang dapat terbaca dalam jarak tertentu (visibility), serta kualitas pada huruf dan teks untuk dapat dimengerti dengan jelas (clarity).Kata kunci : Film, Horor, Poster, Tipografi
The purpose of this research is to find the trends in the use of building design visualization or visualization technology. The world of architecture is experiencing significant developments, especially in the context of visual presentations. Digital technology is constantly being updated, touching the technical realm of the visualization, which previously done with sketching, modelling, and rendering techniques. This research used literature review from related research and interviews with students majoring in Architecture. The results of this study are the trends in the use of special architectural software among students majoring in Architecture engineering. Mastery of special architectural software will help facilitate the development of building designs, especially in the face of the technology era 4.0.
This study aims to determine the relationship between facial physiognomy, body shape, and visualization of animated film character designs. Characterization in an animated film is inseparable from the characters who are placed to fulfill the film’s role. In the creation of physiognomy and body shapes can be combined as an approach to design. The characters are modified through simplifications in the form of cartoons. This is done so that the visualization of the character gets closer to the role added, in addition to emphasizing the characteristics of one character to another. Even in animated films, characters become important elements to direct the understanding of stories. The approach used is interdisciplinary, given that in characters there is a merging of visual elements that need to be approached using different theories. The combination of theories used is personality theory through somatotype to find characters through body shapes, physiognomy from Ar-Razi and ming xiang to obtain character traits and the theory of simplifying shapes into cartoons. The result is a match between the characters played by the three reference elements. The interesting thing that was found was the application of different physiognomy between one character and another to reinforce the characteristics. So that in the film, these figures can represent roles, which are human presentations in real life.
Salah satu legenda urban yang terkenal di Indonesia adalah cerita mengenai makhluk-makhluk gaib atau hantu. Pada masyarakat tradisional di Indonesia, hantu secara umum lebih diketahui sebagai roh atau arwah yang meninggalkan raga atau badan karena kematian yang tidak dikehendaki. Menilik kondisi ini maka masyarakat Indonesia mengidentifikasi bermacam-macam makhluk halus, dan salah satu yang dikenal luas adalah kuntilanak. Kuntilanak dipercaya sebagai hantu yang asal-usulnya adalah perempuan yang hamil tetapi kemudian meninggal dunia, atau perempuan yang meninggal karena melahirkan tetapi anaknya belum sempat dilahirkan. Materi legenda urban kuntilanak menarik untuk diangkat karena tidak hanya bercerita mengenai tragedi saja, tetapi bagaimana pemikiran masyarakat pengusungnya menjelaskan asal-usul legenda tersebut, perjalanan hidup sebelumnya menjadi dasar logis yang membentuk suatu konsep perwujudan kuntilanak, sifat serta citra perempuan yang dikenal cantik dan anggun berbalik drastis ketika bertemu tragedi dramatis, serta sifat nafsu duniawi yang terbawa kealam kematian. Hal-hal ini yang pada akhirnya melegalisasi perwujudan sosok seram yang diketahui sebagai kuntilanak. Makalah ini berdasarkan penelitian dalam Tugas Akhir yang mengangkat gagasan untuk membuat media yang berkaitan wujud perupaan, didasarkan pada penelitian mengenai cerita asal dikaitkan dengan pemahaman tentang keberadaan hantu perempuan, yaitu rasa sakit hati, dendam, dan alam kematian.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.