This article is intended to see the response of a group of Sukoharjo people related to their effort in prevention of radicalism through local cultural habituation. A group of people who joined into Sanggar Sekar Jagad in Bakalan Sukoharjo Village try to find a way out by way of rejuvenate local culture and traditional art that began to be abandoned by society. Using case study method through empirical investigation by means of data collecting through interview, observation, and documentation, it is expected to be able to answer how the practice of local cultural habituation developed by Sanggar Sekar Jagad society in order to prevent religious radicalism in the region was, and what factors which underlied the practice.[Artikel ini bertujuan untuk melihat respons sekelompok masyarakat Sukoharjo berkaitan dengan upaya mereka dalam mencegah radikalisme melalui habituasi budaya lokal. Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Sanggar Sekar Jagad di Desa Bakalan Sukoharjo mencoba mencari jalan keluar dengan cara menghidupakan kembali budaya lokal dan kesenian tradisional yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Dengan menggunakan metode studi kasus, melalui penyelidikan empiris, dengan cara mengumpulkan data wawancara, observasi, dan dokumentasi, diharapkan mampu memberi jawaban tentang bagaimanakah praktik habituasi budaya lokal yang dikembangkan masyarakat Sanggar Sekar Jagad dalam rangka mencegah radikalisme agama di wilayah itu, dan faktor apa sajakah yang melatari praktik tersebut.]
Sejarah Islam memperlihatkan bahwa keberhasilan dakwah Islam bukan dilakukan dengan cara-cara yang mempergunakan kekerasan. Alih-alih, Islam berhasil berkembang ke berbagai tempat karena disampaikan dengan cara-cara moderat, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat. Sikap moderat dan anti-kekerasan dalam menyampaikan dakwah ini bukan hanya diajarkan oleh agama melalui Al-Qur’an ataupun dicontohkan Nabi Muhammad SAW, namun juga diperankan oleh para penyampai dakwah Islam ke masyarakat. Sebagian muncul dalam konsep-konsep anti-kekerasan yang berhasil diaplikasikan dalam berbagai modelnya kepada masyarakat yang menjadi subyek dakwah. Kajian ini memperlihatkan bahwa adaptasi menjadi nilai yang penting dalam pendekatan dakwah yang moderat, sehingga mendukung keberhasilan dakwah yang dilakukan. Pendekatan psikologi-sosial-budaya dijadikan sebagai alternatif sehingga agama Islam menjadi lebih mudah diterima oleh masyarakat.The history of Islam shows that the success of Islamic da'wa is not through the ways of violence. Instead, Islam has succeeded in expanding to the communities in most places because it has been preached moderately so that the communities can accept Islam more easily. Moderate and non-violent attitude in conveying da'wa is not only taught by Al-Qur'an or exemplified by Prophet Muhammad SAW, but also acted by the preachers of Islam within the communities. These concepts of non-violence have been successfully applied in various models and approaches for the sake of the people as the subject of Islamic da'wa. This study shows that adaptation is an important point in a moderate approach of da'wa that support the success of the da'wa to societies. In other words, the socio-cultural and psychological approach has been the alternative way in Islamic da’wa in order that Islam becomes more easily accepted by the communities.
Mengkaji karya tafsir Indonesia tidak bisa mengesampingkan kajian atas kitab-kitab tafsir karya para ulama, kiai dan in telektual dari kalangan pesantren. Tulisan ini membuktikan bahwa karya-karya tafsir pesantren terus berkembang secara dinamis dalam berbagai aspeknya: format penyajian, aksara dan bahasa yang digunakan, metode penafsiran, maupun penafsirannya. Kenyataan ini menegaskan bahwa di satu sisi penulisan tafsir oleh para penulis dari pesantren berbasis pada kebutuhan masyarakat yang menjadi audiens dan pembacanya. Sementara di sisi yang lain, kerya-karya tafsir pesantren menunjukkan bahwa pesantren merespon secara positif terhadap berbagai perubahan yang terjadi sekaligus memperlihatkan gerak intelektualisme dengan berbagai keunikan dan karekteristiknya sendiri.
Judul Buku: Memberi Suara pada yang BisuPenulis: Dr. Dede OetomoPengantar: Ben AndersonPenerbit: Galang Press, Yogyakarta, 2001Tebal: xliv + 348 halaman
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.