Masa Nifas merupakan masa kritis bagi ibu pasca melahirkan. Ketidaksiapan secara fisik, psikis, mental dan spiritual dalam menghadapi masa ini akan membuat masa nifas berjalan tidak normal. Parameter kesuksesan masa nifas adalah proses involusi dan laktasi. Permasalahn involusi dilihat dari banyaknya perdarahan postpartum yang disebabkan oleh atonia uteri di Kabupaten Malang sebanyak 34%, sedangkan permasalahan laktasi dikaitkan dengan pemberian ASI Eksklusif di Kota Malang masih rendah sekitar 60%. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah tindakan postnatal massage. Tindakan tersebut dapat merelaksasikan ketegangan dan mengatasi keletihan pasca melahirkan yang dapat memicu subinvolusi dan kegagalan laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh postnatal massage terhadap proses involusi dan laktasi pada masa nifas. Penelitian dilaksanakan di beberapa Bidan Praktik Mandiri (PMB) di kota dan kabupaten Malang menggunakan desain quasi experimental. Populasi adalah ibu postpartum 2 jam sampai dengan 6 hari. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak masing-masing 21 ibu postpartum kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data penelitian menggunakan data primer dan dianalisis secara deskriptif dan analitik. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan hasil p-value 0,093 untuk involusi dan 0,369 untuk laktasi. Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh signifikan antara postnatal massage dengan involusi dan laktasi pada masa nifas. Postnatal massage lebih berkaitan dengan efek jangka pendek dalam memberikan efek relasasi dan mengurangi keletihan pasca melahirkan. Dukungan dan motivasi dalam bentuk dukungan psikologis dan peran dalam merawat bayi sangat diperlukan oleh ibu postpartum dalam menjaga proses involusi dan laktasi tetap lancar. Puerperium is a critical period for mother after giving birth. Physical, psychological, mental and spiritual unpreparedness in dealing with this period will make the puerperium run abnormally. The parameters of the success of the puerperium are ivolution and lactation. The problem of involution can be seen from the amount of postpartum hemorrhage caused by uterine atony in Malang as much as 34%, while the lactation problem associated with exclusive breastfeeding in malang is still around 60% low. One effort that can be done is postnatal massage. These action can relax tension and overcome postpartum fatique wich can trigger subinvolution and lactation failure. This study aims to know the effect of postnatal massage on involution and lactation during the puerperium. The study was conducted in several independent midwifery practice in the city and district of Malang using a quasi experimental design. The population is postpartum mothers 2 hours to 6 days. Samples were taken using purposive sampling as amany as 21 postpartum mothers in the treatment group dan control group. Data analysis using the Mann-Whitney test showed p-values 0,093 for involution and 0,369 for lactation. The conclution is that there no significant effect between postnatal massage with involution and lactation in the puerperium. Postnatal massage has more to do with short-term effects in providing a relationship effect and reducing postpartum fatique. Support and motivation in the form of psychological supports and the role in caring for infants is needed by postpartum mothers in maintaining the process of involution and lactation remain smooth.
Nyeri persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami selama proses persalinan. Nyeri tersebut dapat diatasi dengan metode non farmakologi, salah satunya adalah akupresure. Dimana akupresure dapat merangsang pengeluaran hormon endorphin dalam darah. Endorphin adalah zat penghilang rasa sakit yang secara alami diproduksi oleh tubuh. Berdasarkan studi pendahuluan pada tgl 20 Maret 2014 diantara 5 persalinan, semuanya hanya diberikan teknik relaksasi dan belum menggunakan metode akupresure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap nyeri persalinan ibu primigravida. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-postest. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 15 orang. Analisa data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test, dimana untuk mengetahui pengaruh akupresure untuk mengurangi nyeri persalinan.Berdasarkan hasil analisa menggunakan Wilcoxon didapat nilai Asymp. Sig. 0,03. Dimana apabila nilai Asymp. Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh akupresure dalam mengurangi nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Diharapkan dapat menjadi alternatif pengobatan non-farmakologi dalam mengurangi nyeri persalinan yang bisa dilakukan oleh bidan maupun ibu bersalin
Jeruk adalah buah-buahan yang berguna bagi kesehatan dan pencegahan penyakit dan banyak mengandung vitamin c yang berfungsi untuk daya tahan tubuh. Jeruk juga dapat berfungsi sebagai antioksidan, dimana antioksidan tersebut berguna untuk menunda penuaan dini (awet muda) dan juga untuk pelangsingan perut pasca melahirkan. Dalam masa nifas, terjadi kekendoran perut dan strie gravidarum yang timbul pada masa kehamilan sehingga mengakibatkan ibu tidak percaya diri akan perubahan pada daerah perutnya. Hal ini membuat ibu-ibu mencari berbagai cara/alternative untuk menghilangkan strie gravidarum dan melangsingkan perut setelah melahirkan. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui apakah olesan jeruk nipis (Citrus Aurantifora) dapat mengurangi striae gravidarum dan melangsingkan perut ibu nifas. Metode yang dilakukan dengan teknik pretest-postest one-group design. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu nifas hari pertama. Pengukuran ketebalan lemak dan dokumentasi striae gravidarum dilakukan ketika ibu nifas hari ke-1. Perlakuan olesan jeruk nipis setiap hari (pagi dan sore hari) selama 3 minggu. Setelah 3 minggu, ketebalan lemak diukur dan didokumentasikan kembali untuk mengetahui apakah ada pengurangan ketebalan lemak dan striae gravidarum. Sebagian besar strie gravidarum berkurang setelah diberikan oles perasan jeruk nipis. Berdasarkan hasil analisa chi kuadrat T hitung > T tabel maka Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa keteraturan pemberian oles perasan jeruk nipis dapat mengurangi strie gravidarum. Dari analisa uji T didapatkan T hitung > T tabel, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara tebal perut dan lingkar perut sebelum dan setelah pemberian oles jeruk nipis. Kesimpulannya adalah olesan jeruk nipis sangat efektif dalam menghilangkan striae gravidarun dan melangsingkan perut pada ibu nifas dengan pemberian secara benar dan teratur.
Breastmilk (ASI) is a staple food that can be given to a newborn for growth and development of the baby for his survival. Therefore, almost 80% of mothers who give birth are able to produce enough milk for the needs of their babies. Psychological factors because there is a belief from the mother that she cannot provide breast milk which will cause a decrease in the hormone oxytocin so that breast milk cannot come out immediately after birth, so the mother takes the decision to give formula milk. The research objective in this study was to analyze the difference in the effectiveness of oxytocin massage and pectoralis major muscle massage on the acceleration of breastfeeding in postpartum mothers. The number of respondents in each group was 20 people with criteria such as postpartum mothers before 2 hours, breastfeeding did not come out at all, mothers gave normal birth. Both groups were checked for the smooth release of breast milk on which day by observation. This study used a true experiment design with a postest-only control design approach. The independent variables in this study were oxytocin massage and pectoralis major muscle massage which was carried out 2 times a day massage with a massage duration of 2-3 minutes for 5 days, while the dependent variable was the speed of expressing breastmilk which occurred on what number of days postpartum. The results showed that the U value was 122 and the W value was 375. When converted to Z value, the value was -2.593. Sig value or P value 0.010 <0.05 means that there is a significant difference between the 2 groups, namely oxytocin massage is more effective in accelerating breastfeeding.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.