Permasalahan sampah di Indonesia masih belum tertangani dengan baik. Padahal sampah merupakan sumber penyakit, pencemaran lingkungan dan sumber masalah lainnya. Pada penelitian ini akan dirancang sebuah alat pengomposan dala skala rumah tangga sehingga sampah organik untuk setiap rumah tangga dapat langsung diolah dan digunakan. Desain mesin pengomposan dirancang dengan menyesuaikan tinggi badan masayarakat pada umumnya dengan memperhatikan keamanan dan kenayaman pengguna. Bahan yang digunakan pada silinder pencacahan dengan laci penyimpanan kompos berupa stainless still agar tidak terjadai korosi atau berkarat akibat penggunaan bahan sampah yang basah. Penggerak mesin menggunakan dinamo untuk mempemudah pemakaian. Mesin pengomposan terdapat 4 buah rak/laci. Setiap rak/laci mempunyai volume 0,032 m3. Rata-rata waktu pencacahan sampah organik dengan berat 1200 gram yakni 48 detik. Sehingga mesin ini mampu mencacah sampah organik dengan kapasitas 25 gr/detik
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman legum yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena kandungan gizinya terutama protein dan lemak yang tinggi, namun produksi kacang tanah di Indonesia terus mengalami penurunan sehingga kebutuhan akan kacang tanah tidak terpenuhi.(Djatiharti et al., 2016). Di Provinsi Gorontalo khususnya di Kabupaten Gorontalo ini, produksi kacang tanah setiap tahun diperkirakan sekitar 521,30 ton per tahun, 43.441 ton per bulan, 1.448 kg per hari (Badan Pusat Statistik 2017). Disisi lain, untuk mengolah kacang tanah ini para petani masih menggunakan cara tradisional yang dianggap praktis meskipun tidak efektif dan efisien. Kondisi ini tentu sudah menjadi kebiasaan bagi para petani kacang tanah, karena belum ada konsep teknologi tepat guna didaerah ini sebagai solusi alternatif yang dianggap praktis. Para petani kacang tanah dalam proses pengupasan masih menggunakan cara tradisional yakni mengupas kacang tanah dengan cara dikupas dengan tangan secara manual, sehingga pengupasan kulit kacang tanah membutuhkan waktu yang lama. Disampig itu pengupasan kulit kacang tanah secara manual juga menimbulkan kebosanan pada tingkat kerja yang tinggi, Untuk mengatasi persoalan kulit kacang tanah tersebut maka diperlukan suatu mesin pengolahannya yaitu “Modifikasi Mesin Pengupas Kulit Kacang Tanah” dengan kapasitas 10,28 kg/jam. Dimaksud untuk membantu para petani khususnya petani kacang tanah untuk mempermudah dalam proses pengupasan kacang tanah. Setelah dilakukan perancangan mesin pengupas kacang tanah diperoleh dimensi dan ukuran mesin yang sesuai dengan standar yang ada seperti daya motor listrik yang digunakan, diameter poros yang digunakan, bagian-bagian alat seperti mata pisau satu dan mata pisau dua, saringan satu dan dua, dan pulley. Sehingga akan dihasilkan mesin pengupas kulit kacang tanah
Ketersediaan energi semakin sedikit mendorong peningkatan harga bahan bakar minyak yang pada akhirnya menyusahkan masyarakat terutama kelompok ekonomi lemah. Guna mengatasi masalah harga minyak dan gas yang semakin mahal dan cadangannya yang terbatas maka diperlukan usaha yang terprogram dan terarah untuk mencari energi alternatif. Salah satu upaya yaitu penggunaan biomassa digunakan pada sektor rumah tangga misalnya untuk keperluan memasak. Namun masyarakat umumnya menggunakan biomassa dengan cara dibakar secara langsung. Sehingga metode pembakaran yang dihasilkan kurang efesien dan tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, sejak dahulu kompor gasifikasi biomassa telah dibuat dan tingkat pengembangannya sampai dengan sekarang ini. Berbagai desain dan model telah banyak dikembangkan untuk mengkonversi biomassa sebagai sumber energi alternatif untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Namun rancangan kompor gasifikasi yang sudah ada tersebut masih memiliki berbagai kendala antara lain proses gasifikasi yang belum optimal dan kualitas pembakaran yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah fabrikasi kompor gasifikasi biomassa tipe forced draft menggunakan blower sebagai udara primer untuk skala laboratorium. Gasifikasi biomassa menarik untuk dikembangkan mengingat Propinsi Gorontalo telah menetapkan pertanian sebagai program unggulan yang berbasis jagung. Saat ini limbah hasil pertanian berupa tongkol jagung yang melimpah tersebut tidak dimanfaatkan dan hanya dibakar secara langsung oleh masyarakat. Terutama masyarakat yang tinggal dipemukiman pelosok desa bahkan daerah terisolir sehingga dipastikan bahwa jangkauan suplai energi listik dari PLN tidak terdapat pada daerah tersebut. Oleh karena itu, Teknologi kompor gasifikasi yang dapat mengkonversi biomassa menjadi energi panas yang hemat energi dan ramah lingkungan sebagai solusi yang tepat untuk diperkenalkan kepada pemerintah daerah maupun komunitas masyarakat yang ada. Tujuan Penelitian ini adalah rancang bangun dan fabrikasi kompor biomassa dengan bahan baku tongkol jagung. Hasil fabrikasi telah diuji kinerjanya dengan variasi ukuran jumlah bahan bakar yaitu 1; 2 dan 3 kg masing-masing dengan ukuran bahan bakar 1 cm. Metode yang digunakan adalah water boiling test (WBT) terhadap 3 liter air. Berdasarkan pengujian didapatkan hasil berupa start-up tercepat terjadi pada menit ke 4 dan waktu terlama pada menit ke 8, komsumsi bahan bakar yang dihasilkan berturut-turut 2.65 kg/h; 1.92 kg/h dan 2.6 kg/h. Power input berturut-turut 8.2 kWh; 5.9 kwh dan 9.3 kwh. Power output yang didapatkan adalah terendah sebesar 1.36 kWh dan tertinggi sebesar 2.1 kWh. Total operating time dari kompor masing-masing sebesar 56; 78 dan 85 menit. Sedangkan efesiensi termal kompor gasifikasi dihasilkan sebesar 23.6%.
ABSTRAK Pengolahan sampah/limbah khususnya limbah rumah tangga saat ini sudah menjadi program utama pemerintah untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pada kegiatan ini, limbah akan diolah menjadi pupuk kompos dan briket yang bisa digunakan ibu-ibu untuk mengantisipasi kekurangan gas elpiji. Karena selain penumpukan limbah pada hampir setiap rumah, pendistribusian Gas Elpiji juga menjadi satu persoalan yang dihadapi masyarakat. Akhir-akhir ini pendistribusian gas Elpiji sudah mulai dibatasi sehingga ibu-ibu rumah tangga mengalami kesulitan untuk mendapatkannya. Wilayah yang menjadi sasaran pada pelaksanaan kegiatan ini Kelompok ibu-ibu rumah tangga masyarakat Desa Buntulia Barat Kecamatan Duhiadaa. Hasil diskusi dengan beberapa masyarakat Desa Buntulia Barat Kecamatan Duhiadaa bahwa, salah satu yang menjadi persoalan utama pada masyarakat yakni adanya penumpukan sampah. Sampah menumpuk diakibatkan masih tercampurnya antara sampah basah dengan sampah kering. Sehingga sampah yang sudah kering menjadi lembab/basah dan tidak bisa dibakar. Hasil dari pelaksanaan PKM adalah sebagai berikut : (1) Jumlah peserta mencapai 20 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan beberapa orang aparat desa; (2) Peserta PKM yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga memberikan respon yang sangat baik dan mereka sangat tertarik dengan materi yang disampaikan. Karena limbah seperti limbah dapur/ sisa makanan dan daun-daun gugur yang ada dipekarangan rumah yang tadinya hanya dibuang/dibakar, ternyata bisa bermanfaat; (3) Pembuatan briket sangat menarik bagi peserta karena cara pembuatan yang sangat mudah dengan bahan dan alat yang mudah didapatkan serta mampu mengatasi masalah kekurangan gas elpiji.
Desa Pilolayeha dan desa Suka Makmur telah memiliki pembangkit listrik alternatif seperti PLTS dan PLTMH. Pembangkit ini memanfaatkan energi matahari dan energi air sebagai sumber pembangkitdaya listrik yang digunakan warga dua desa tersebut untuk berbagai aktivitas kebutuhan.Persoalannya adalah aspek konsevasi dan pemeliharaan sistem pembangkit secara teknis belumdipahami masyarakat sehingga kepedulian untuk melakukan kegiatan dimaksud baik secara personalmaupun bersama belum dilakukan. Hal ini dapat berdampak pada eksistensi operasi dan pemeliharaansistem pembangkit yang selama masih mengandalkan intervensi pemerintah daerah setempat. Solusipersoalannya adalah pembinaan pengetahuan dan pemahaman masyarakat pemberdayaan pengelolaansistem pembangkit PLTS dan PLTMH melalui pelatihan praktis. Kegiatan Pengabdian kepadaMasyarakat (PkM) dimaksudkan untuk solusi-solusi tersebut. Kegiatan PkM ini dilaksanakan melaluibeberapa tahapan, yaitu survei kondisi desa, koordinasi pemerintah desa, sosialisasi pendahuluan,sosialisasi pelaksanaan dan pelaksanaan kegiatan dan pelatihan. Berdasarkan hasil PkM diperolehhasil bahwa masyarakat secara umum telah mengetahui dan memahami bagaimana seharusnyapengelolaan sistem pembangkit listrik alternatif tersebut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.