Abstrak Keywords: drying, taro powder PendahuluanTanaman kimpul (Xanthosoma sagittifolium) mudah tumbuh di beberapa daerah di Indonesia. Penelitian ini membuat tepung dari umbi kimpul yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti terigu. Diharapkan tepung tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan roti, kue, atau mie, sehingga dapat mengurangi tingkat ketergantungan terhadap impor gandum. Proses pembuatan tepung memerlukan suatu tahapan pengeringan. Agar bahan dapat bertahan lama diupayakan kadar air yang minimal. Di masyarakat pada umumnya mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan bahan. Jika musim kemarau hal ini dapat dilakukan dengan mudah, namun bila musim penghujan tiba maka akan sulit dilaksanakan, atau bahan akan kering dalam waktu yang lama dan kualitas yang dihasilkan kurang bagus. Akibatnya banyak hasil tanaman pasca panen yang membusuk karena tidak tahan disimpan.Dehidrasi bahan pangan telah dipraktekkan selama berabad-abad, dan manajemen yang tepat dari produk pertanian dan sumber daya energi sekarang membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari proses pengeringan bahan biologis [1]. Proses pengeringan yang merupakan salah satu bagian dari cara pembuatan tepung kimpul memegang peranan yang sangat penting. Pengeringan yang dilakukan seperti pada penjelasan Saptoningsih [2] menggunakan sinar matahari, dijemur di atas para-para. Di dunia industri penggunaan sinar matahari memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya penggunaan energi yang hemat. Sementara kelemahannya tidak bisa dilakukan jika musim penghujan tiba.Laju pengeringan (kinetika pengeringan) suatu bahan akan menentukan ukuran alat yang digunakan di skala industri, yang secara langsung dapat mempengaruhi harga alat dan biaya pengoperasiannya. Laju pengeringan juga akan mempengaruhi kualitas produk yang telah dikeringkan, karena ada berbagai fenomena yang menyertai, antara lain perpindahan panas dan mengecilnya ukuran karena kadar air yang berkurang. Informasi dasar yang harus diberikan pada proses pengeringan adalah kurva pengeringan (drying curve). Kurva ini menjelaskan kinetika pengeringan dan bagaimana perubahan selama proses pengeringan. Kurva ini dipengaruhi oleh sifat bahan, ukuran dan ketebalan bahan yang akan dikeringkan, dan kondisi pengeringan. Teknik pengambilan sampel untuk menentukan kurva pengeringan pada tray dryer yaitu dengan cara mencatat kadar air sampel awal, dan setiap waktu tertentu, hingga pengeringan selesai. Cara gravimetri adalah cara yang paling sering digunakan. Ukuran sampel, suhu, dan waktu pengeringan adalah faktor yang penting [3]. MetodologiBahan yang digunakan meliputi: Umbi kimpul, garam dapur, akuades.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.