Covid-19 pandemic crisis has required the implementation of comprehensive online learning in Indonesia, including in the higher education institutions. Changes in the conventional way of face-to-face learning to online one provide both positive and negative responses, which will affect student learning satisfaction. This research aims to determine student satisfaction with the online learning which is associated with perceived technological complexity, student learning experience, online learning readiness, and presence of lecturers in online learning activities. This research employed a quantitative approach. Data were collected utlizing a google online questionnaire distributed through a network of lecturers. The samples were 439 students from state and private higher education institutions spreading across eight islands in Indonesia. Statistical analysis utilized the Structural Equation Model (SEM) in Stata 15. The results show that online learning satisfaction is positively influenced by student experience, online learning readiness, and the presence of lecturers in online learning. Moreover, online learning readiness can mediate student experience and online learning satisfaction but unable to mediate technology complexity and online learning satisfaction. These findings add to the literature on online learning satisfaction and provide direction for the solution of problems on online learning satisfaction. The proposed suggestion to higher education institutions is to encourage the development of online-based collaborative models and to provide a continuous experience for students.
Peningkatan presentase penyakit demensia di Indonesia antara lain 0,5% per tahun pada usia 65-69 tahun, 1 % per tahun pada usia 70-74 tahun, 2 % per tahun pada usia 75-79 tahun, 3 % per tahun pada usia 80-84 tahun dan 8 % per tahun pada usia >85 tahun. Indonesia melaporan tentang gangguan demensia masih simpang siur, hal ini dapat dimengerti karena permasalahan mengenai pikun itu sendiri masih dipengaruhi mitos bahwa sudah semestinya orang berusia lanjut itu pikun Seiring dengan menurunnya kemampuan fungsi tubuh, senam lansia akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Senam lansia akan membuat aliran darah menjadi lancar sehingga aliran oksigen ke otak juga lancer. Oksigenasi yang baik akan membuat organ-organ tubuh lainnya tetap sehat dan terhindar dari kemungkinan berbagai macam penyakit termasuk demensia. Oleh karena itu kami bermitra dengan puskesmas khususnya koordinator Posyandu Lansia untuk memberikan edukasi mengenai Alzheimer. Metode pelaksanaan dilakukan dengan pelatihan senam Alzheimer. Dan diharapkan dengan program edukasi secara prokes di saat pandemi ini bisa membantu para Lansia untuk tetap sehat dan bisa melakukan segala aktivitas.
Penyakit Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah penyakit kronis pada sistem pencernaan. Penyakit ini sangat terkait dengan gaya hidup dan mudah kambuh saat penderitanya sedang stres. Gerd terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus atau kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan mengalami iritasi. Oleh sebab itu kami bekerjasama dengan UKM Jelita bermaksud untuk memberikan wawasan pencegahan penyakit Gerd kepada pelaku UKM Jelita. UKM Jelita adalah perkumpulan UKM yang dijalankan oleh para lansia jelang lima puluh tahun di daerah Manukan Rejo Surabaya. Seperti diketahui pada saat pandemi Covid-19 berlangsung banyak usaha dari UKM Jelita mengalami penurunan meskipun tidak drastis dan mengakibatkan penyakit gerd karena mereka mengalami stress. Selain stres dengan adanya pandemi mereka juga stres dengan menurunnya omzet penjualannya. Kami selaku tim pengabdi bermaksud membantu pencegahan gerd ini dengan mengedukasi tentang stress management. Metode pelaksanaan yaitu dengan melakukan sosialisasi penyakit Gerd dan cara mengatasinya. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pelaku UKM Jelita bisa melakukan tindakan preventif terhadap penyakit Gerd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh kompensasi, lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. PLN PERSERO Rayon Prigen. Obyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. PLN PERSERO Rayon Prigen berjumlah 40 orang, sampel diambil dengan mennggunakan teknik random sampling dan sampel jenuh. Analisis olah data dilakukan dengan menggunakan statistic dengan alat bantu SPPS version 22. Hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan yang diberikan terhadap kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan baik secara parsial melalui uji t ataupun secara simultan melalui uji F. dilihat dari uji t (parsial) lingkungan kerja memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kepuasan kerja karyawan dibandingkan dengan kompensasi. Terdapat pengaruh positif dan signifikan yang diberikan oleh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. PLN PERSERO Rayon Prigen ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.