The economic shock as a result of the Covid-19 pandemic resulted in an economic contraction, including East Java. The shift in consumer behavior in utilizing e-commerce to adapt to pandemic constraints is a good catalyst for stimulating household final consumption as the largest shareholder in the East Java economy. This study tries to identify socio-demo graphic and spatial factors that can be optimized for the acceleration of East Java’s eco nomic growth during the disruption from the demand side. The results of the identification of individual behavior in online shopping as well as district/city aggregates indicate several socio-demographic and spatial factors that can be optimized. Mapping districts/cities based on the dimensions of online shopping activities and ICT infrastructure conditions can be a more specific alternative solution to further optimize the potential for increasing household consumption as an effort to accelerate economic growth during the Covid-19 pandemic appropriate with the characteristics of each region.
Ketimpangan yang melebar di Jawa Timur tergambar dari semakin menjauhnya capaian gini ratio Tahun 2014-2018 dari target yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) JawaTimur. Studi ini mencoba mendekomposisikan Indeks Theil berdasarkan dimensi sosial, ekonomi dan spasial dengan menggunakan data mikro rumah tangga hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018 serta memetakan potensi kerawanan sosial ekonomi yang dapat timbul akibat melebarnya ketimpangan tersebut pada level kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur menggunakan data hasil pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 dan Provinsi Jawa Timur Dalam Angka Tahun 2019. Ketimpangan pengeluaran rumah tangga yang terjadi dalam kelompok (within group) hasil dekomposisi memberikan kontribusi dominan terhadap ketimpangan pengeluaran rumah tangga di Provinsi Jawa Timur. Analisis Kluster dengan metode K-means mengelompokkan kabupaten/kota menjadi empat kluster. Hasil pemetaan potensi kerawanan sosial ekonomi tersebut dapat dijadikan alternatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menentukan prioritas kebijakan penanganan ketimpangan pengeluaran rumah tangga di Provinsi Jawa Timur sesuai dengan karakteristik spesifik masing-masing kabupaten/kota. JEL classification: B55, D12, D63, E21, P25
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pandemi COVID-19 terhadap populasi muda yang tidak berpartisipasi dalam pekerjaan, pendidikan, atau pelatihan (NEET) di Jawa Timur dan empat wilayah, yaitu Madura, Mataraman, Padalungan, dan Arek. Regresi logistik diterapkan pada data mikro dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus 2019–2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 pada tahun 2020 berdampak negatif pada angka NEET di tingkat provinsi dan Wilayah Mataraman. Meskipun demikian, dalam Era New Normal tahun 2021 kecenderungan pemuda untuk menjadi NEET justru menunjukkan penurunan, Variabel jenis kelamin serta interaksi umur dan pendidikan menunjukkan pengaruh yang berbeda di wilayahwilayah tersebut, tetapi variabel klasifikasi lokasi tempat tinggal, umur, status perkawinan, kegiatan, dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga menunjukkan pengaruh yang konsisten di semua wilayah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.