Kawasan Timur Indonesia terdiri dari banyak gugus pulau besar dan kecil, hasil komoditi masih terbatas (sembako dan bahan strategis) dalam mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga masih mayoritas supply dari wilayah barat, beragam, dan tersebar tidak merata. Sehingga, diperlukan suatu alat angkut yang dapat mendistribusikan komoditi melalui pelabuhan pengumpul dan pengumpan regional/lokal. Untuk efektif dan efisien transportasi, dibutuhkan suatu alat angkut sesuai karakteristik permintaan transportasi laut KTI yaitu berupa kapal multiguna. Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan suatu sistem angkutan laut yang optimal, memperbaiki dan menemukan cara pengangkutan laut yang layak teknis dan ekonomis melalui perekayasaan alat angkutan laut multiguna (kapal serbaguna), dan bersifat kuantitatif, menggunakan metode optimalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal multiguna yang sesuai untuk wilayah kepulauan di Kawasan Timur Indonesia berciri Roro, Lolo, dan LCT, dapat dipergunakan untuk mengangkut berbagai keperluan dan jenis muatan (penumpang, general kargo/kontainer dan muatan roda). Hasil analisis menunjukkan bahwa kecenderungan muatan roda semakin meningkat sehingga permintaan jenis tipe kapal Roro menjadi acuan perencanaan desain kapal multiguna. Berdasarkan batasan optimalisasi (constrains optimization) yaitu batasan kondisi geografi, infrastruktur (fasilitas pelabuhan), dan oseanografi diperoleh ukuran kapal yang optimal untuk Kawasan Timur Indonesia adalah kapal multiguna berukuran 800 GRT, dapat mengangkut kendaraan beroda, penumpang dan general kargo (konsep berupa gambar lines plan, general arrangement, hydrostatic curve, kebutuhan tenaga penggerak, serta lengkung stabilitas kapal multiguna seperti terlampir).
Tantangan utama yang akan dihadapai oleh bangsa Indonesia pada masa akan datang ialah semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak, bila tidak didapatkan cadangan bahan bakar minyak yang baru maka dalam waktu 15 tahun Indonesia kehabisan bahan bakar minyak. Akhir-akhir ini Indonesia telah menjadi importir utama bahan bakar minyak, sementara itu Indonesia memiliki cadangan gas alam yang besar. Gas alam Indonesia mempunyai kemampuan menggantikan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Gas alam (kandungan utamanya methane, CH4) yang dapat dikonversi menjadi bentuk Liquid Natural Gas (LNG) agar mudah disimpan dan diangkut. Pemakaian LNG sebagai bahan bakar utama mesin kapal, mempunyai kaitan dengan manfaat dari pengurangan emisi dan harga yang lebih murah. Teknologi ini dikenal dengan nama dual-fuel engine, dengan dua system bahan bakar yaitu LNG dan solar. Manfaat yang dapat diperoleh bila LNG sebagai bahan bakar utama kapal, pemakaian bahan bakar lebih flexibil, efisiensi yang lebih tinggi, emisinya rendah dan biaya operasionalnya lebih menguntungkan, dapat mereduksi 25-30% CO2, SOx dan partikel padat dapat direduksi sampai 100 %, dan NOx dapat direduksi sampai 90 %.Makalah ini akan membahas peran LNG sebagai bahan bakar dual-fuel engine untuk mesin kapal di Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.