Tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor serta konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia telah menimbulkan masalah terhadap lingkungan dan penyedian bahan bakar ini. Permasalahan ini makin rumit karena [A1]subsidi untuk pengadaannya sangat memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Oleh karena itu harus terus dilakukan upaya komprehensif untuk mencari solusi terbaiknya. Dalam makalah ini dibahas hasil penelitian yang bertujuan untuk mengurangi emisi dan menurunkan konsumsi bahan bakar sepeda motor, dengan mengkonversi penggunaan bahan bakar bensin dengan LPG yang biasa digunakan untuk memasak. Pengujian dilakukan di laboratorium menggunakan dinamometer chassis untuk membandingkan torsi, daya, tingkat konsumsi bahan bakar serta biaya operasi, pada sebuah mesin sepeda motor berkarburator menggunakan bahan bakar bensin dan LPG, baik tanpa pengubahan kondisi pengapian maupun dengan mengubah kondisi pengapian. Dari penelitian ini didapatkan bahwa bahan bakar LPG memiliki unjuk kerja yang baik dan dapat digunakan secara langsung tanpa mengubah kondisi pengapiannya. Akan tetapi kinerjanya akan lebih baik jika kondisi pengapiannya disesuaikan. Tingkat konsumsi terbaik LPG adalah 86 km/kg atau senilai Rp.58/km sedangkan bensin 66 km/l atau Rp.98/km.
Collision test is needed in transportation area in order to anticipate injuries of passangers when the accident occurred. Therefore, this test must be done for achieving standar requirements which is known by crashworthiness. This paper discussed about development of crasworthiness test by using modelling impact transferability by numerical simulation. The goal is to know the error of maximum deformation when given axial dynamic loading between numerical simulation and real experiment. Furthermore, analitic was used to validate duration of stress wave propagation from result of numerical simulation. This simulation used explicit finite element method by using PAM-Crash. The component of this research was impactor and impact of transferability with 80 and 27 kg of mass. The square tube-thin walled structure with holes as crush initator 3 mm of diameter was used as specimen. The result shows maximum deformation and duration of stress propagation error which are 3.90 % and 14.89 %.
AbstrakPenggunaan Air Conditioning (AC) Split yang biasanya dipakai untuk keperluan pengondisian udara untuk kenyamanan, pada penelitian ini AC Split juga dimanfaatkan untuk pengeringan padi. Pengeringan padi dengan menggunakan AC Split ini merupakan jenis pengerinagn buatan yang mempunyai kelebihan dibanding dengan pengeringan alami yaitu waktu pengeringan yang lebih singkat. Pada AC Split udara panas yang dihasilkan dari kondensor yang dibuang ke lingkungan secara percuma akan dialirkan melalui sebuah saluran udara untuk dimanfaatkan untuk pengeringan padi. Pemanfaatan panas kondensor ini dilakukan untuk untuk mengetahui pengeringan padi dengan menggunakan variasi pengaturan kecepatan fan kondensor. Pada AC Split dilakukan untuk mengetahui laju pengeringan padi dengan kecepatan putaran fan sebesar 450 rpm dan 800 rpm. Dari hasil data yang didapatkan selama 1,5 jam pada proses pengeringan padi diperoleh besarnya pengeringan padi berkurang sekitar 8% dan 12% untuk putaran fan kondensor 450 rpm dan 800 rpm. Adapun temperatur udara tertinggi dihasilkan oleh panas kondensor adalah sebesar 53,6oC. Adapun kelembaban relatifnya udaranya (Relative Humidity) adalah sebesar 15%.Kata Kunci: Pengeringan padi, AC Split, Panas kondensor, putaran fanAbstractThe use of Split of Air Conditioning (AC) which is usually used for air conditioning for human convenience. However, in this study Split AC is also used for drying rice. Rice drying using Split AC is a type of artificial drying that has an advantage compared to natural consumption, which is shorter drying. In Split AC the hot air generated from the condenser released into the environment is useless will be flowed through the air duct to be used for drying rice. The use of condenser heat is carried out to find out how to grow rice by using variations in the condenser fan speed regulation. In Split AC, it is done to find out the flow of drying with a variation fan rotation speed of 450 rpm and 800 rpm. From the results of the data experiment for taking around 1.5 hours in the drying process obtained 8% and 12% for the 450 rpm and 800 rpm condenser fan rotation each. Although the temperature of the air produced by the condenser heat is 53.6oC and 50.6oC. The other data of relative humidity of the air (Relative Humidity) is 15%.Keywords: Rice driyer, Split AC, condenser heat, fan rotation
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.