ABSTRAK Airtanah sangat diperlukan dan meningkatnya jumlah penduduk akan menyebabkan pengurangan cadangan airtanah yang tersedia. Gunung Tangkubanparahu merupakan daerah endapan vulkanik yang memiliki potensi sistem akuifer airtanah yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi airtanah dari sistem akuifer vulkanik berdasarkan pengamatan geologi dan pengukuran geolistrik 1D sebanyak 100 titik. Hasil penelitian menunjukkan empat kelompok nilai resistivitas yang merepresentasikan kondisi geologi bawah permukaan. Kelompok pertama mempunyai nilai 0-100 ohm.m, berupa kelompok batuan piroklastik yang tercampur tanah. Kelompok kedua mempunyai nilai resitivitas 101-250 ohm.m, berupa kelompok batuan perselingan antara pasir tufan dan tuf kasar. Kelompok ketiga mempunyai nilai 251-600 ohm.m, berupa kelompok batuan breksi. Kelompok keempat mempunyai nilai resistivitas >600 ohm.m, berupa kelompok batuan aliran lava. Sistem airtanah yang dapat diasumsikan sebagai akifer tersebar merata pada kedalaman 50 m, 75 m, dan 100 m berupa kelompok batuan tuf.
This study is focused on Middle to Late Miocene sediments. As depicted in the regional geology of Indonesia, the area of study is part of Northeast Java Basin. There are three phases of tectonism in the basin: extensional tectonics at Eocene-Oligocene time, compressional tectonics at Middle Miocene, and compressional tectonics at Miocene-Pliocene time. The result of the study shows three sequences were developing during Middle to Late Miocene, those are: (1) Middle Miocene sequence-1 (MM-1 sequence) consisting of a Lowstand Tract System deposition in Middle Miocene-1 (LST MM-1), Transgressive System Tract deposition in Middle Miocene-1 (TST MM-1), and Highstand System Tract deposition in Middle Miocene-1 (HST MT-2); (2) Middle Miocene sequence-2 (MT-2 sequence), comprising Transgressive System Tract Middle Miocene-1 (TST MM-2), and Highstand System Tract deposition in Middle Miocene-1 (HST MM-2); (3) Late Miocene sequence-1 (LM-1 sequence), composed of a Lowstand Tract System deposition in Late Miocene-1 (LST LM-1) and a Transgressive System Tract deposition in Late Miocene-1 (TST LM-1).
Daerah Sei mati memiliki potensi sumber daya air yang baik, dikarenakan daerah yang termasuk Cekungan Air tanah Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi airtanah dengan menggunakan metode geolistrik 2D dengan konfigurasi wenner-schulumberger. Hasil penelitian menunjukan terdapat 2 lapisan akuifer yaitu akuifer dangkal dan dalam. Lapisan akifer dangkal berada pada kedalaman berkisar antara 0 – 50 meter, membentuk pola channel-channel yang menunjukan endapan fluvial dengan nilai tahanan jenis antara 5 Ω.m - 10 Ω.m, dengan litologi pasir lempungan, namun dibeberapa tempat dijumpai channel lempung yang bersifat akuiklud (tidak dapat menyimpan air). Lapisan akuifer dalam muncul pada kedalaman 50 meter hingga 100 meter dengan litologi pasir.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.