This research aims to observe some issues occur in the implementation of E-Learning in RA Salafiyah Surabaya. There are two main things this research would focus on, the first is the issues faced in the E-Elarning in RA Salafiyah during covid-19 pandemic, and the second is the solution offered by RA Salafiyah to solve those issues. This research uses qualitative with descritptive analytic method. This research also uses educational communicative approach to observe the issues. In addition, this study used observation and in-depth interviews against selected speakers and using the theory of diffusion of innovation as a tool in analyzing the findings. Based on the analysis, it is found that RA Salafiyah has faced several issues concerning the E-Learning implementation. Some of wich are the lack of internet and gadget, the lack of knowledge of technonology, and other technical as well as substantive issues. Therefore, RA Salafiyah provides some solutions to solve those issues. Some of which are conducting self assessment (evaluation) during the E-Learning, transforming E-Learning materials, and communicating with students’ parents continiously.Keywords: E-Learning, Pandemic, RA. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengobservasi beberapa masalah yang muncul dalam implementasi pembelajaran daring (E-Learning) di RA Salafiyah Surabaya. Terdapat dua hal yang difokuskan penelitian ini, yaitu berbagai masalah yang dihadapi oleh RA Salafiyah dalam E-Elarning serta solusi yang ditawarkan oleh RA Salafiyah dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif disertai dengan deskriptif analitik. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan komunikasi pendidikan dalam mengobservasi masalah-masalah tersebut. Selain itu, penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara secara mendalam terhadap narasumber terpilih serta menggunakan teori difusi inovasi sebagai alat dalam menganalisa hasil temuan. Berdasakan analisis, ditemukan bahwa RA Salafiyah telah mengahdapi beberapa masalah terkait implementasi E-Learning. Di antaranya adalah keterbatasan internet dan gadget, keterbatasan pengetahuan tentang teknologi, serta masalah lain yang bersifat teknis maupuns substantive. Untuk itu, RA Salafiyah menawarkan beberapa solusi untuk masalah tersebut. Di antaranya, melaksanakan evaluasi diri (self assessment), merubah materi dalam E-Learning, dan berkomunikasi secara kontinyu dengan orang tua murid.Kata kunci: E-Learning, Pandemic, RA.
Lembaga Dakwah Nahdhotul Ulama Yogyakarta merupakan organisasi yang terdiri dari dai-dai muda yang ada di Yogyakarta. Organisasi ini merupakan bagian dari salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdhotul Ulama. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah bagi dai-dai muda untuk hadir secara aktif di tengah masyarakat melalui program dakwah, baik yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal, misalnya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kajian rutinan. Namun, sejak pandemi Covid-19 masuk di Indonesia, masyarakat dituntut untuk melakukan hamper seluruh kegiatan seperti belajar, bekerja, beribadah serta aktivitas lainnya di rumah, termasuk tentu saja aktivitas dakwah. Hal tersebut dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus. Untuk itulah LDNU Yogyakarta kemudian melakukan berbagai adaptasi kegiatan terutama yang berkaitan dengan kontak fisik ke dalam kegiatan online. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif analitik dengan harapan penelitian ini dapat mendeskripsikan serta mempetakan problematika perubahan pola dakwah LDNU Yogyakarta demi tetap eksis di tengah masa pandemi covid-19. Dari penelitian ini ditemukan bahwa selama masa pandemi, LDNU telah beradaptasi dengan situasi yang terjadi dengan melakukan beberapa pergeseran metode dan pola dakwah, dari pola dakwah yang sebelumnya bersifat konvensional, yakni dengan "off-line preaching" ke dakwah yang lebih bersifat virtual, atau "online preaching". Di antara program dakwah tersebut adalah ngaji online, siaran on-air by phone, dan masih banyak lagi.
This article aims to study the tradition of “muhadlarah” in Mts Salafiyyah Menganti Gresik. It focuses on how this tradition becomes a medium for the students of Mts Salafiyyah to understand as well as study Islam as a “Rahmatan lil ‘alamin” i.e. Islam for All. This article uses qualitative method and sociology communication approach through in-depth interview with some related resources, particularly headmasters of the school and its Islamic institution. It is found from this research that the tradition of “muhadlarah” play a big role on, in one hand, transforming students for becoming autonomous persons, and on the other hand, rising up their enthusiasm to study Islam as “rahmatan lil ‘alamin”. It is also found that the teachers and assatidz have an important role on directing the students to study and understand Islam. In fact, by conducting this tradition, students have a bigger enthusiasm on reading books about Islam, discussing Islam, and more importantly, attempting to know the danger of radical acts (radicalism) in religious lives and practices.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.