AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Tingkat faktor sosial ekonomi anggota Kelompok Wanita Tani Melati, 2) Tingkat partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani Melati, 3) Hubungan tingkat faktor sosial ekonomi dengan tingkat partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani Melati di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis.Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Penarikan sampel dilakukan dengan mengambil seluruh (sensus) anggota populasi wanita tani pada Kelompok Wanita Tani Melati dengan jumlah anggota sebanyak 31 orang.Untuk mengetahui tingkat faktor sosial ekonomi petani dan tingkat partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani Melati di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dibagi ke dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah serta dilakukan analisis secara deskriptif. Sedangkan untuk menentukan interval masing-masing kategori dilakukan perhitungan menurut Sudjana (2005). Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan rumus koefisien Korelasi Rank Spearman dan untuk menguji hipotesis secara simultan digunakan rumus Koefisien Konkordans Kendall, dengan menggunakan software SPSS versi 23.0.Hasil dari penelitian ini adalah :1. Tingkat faktor sosial ekonomi anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis termasuk kategori sedang yaitu dengan nilai rata-rata 36,03 diukur dari tingkat pendidikan, pendapatan per bulan, tingkat kekosmopolitan, tanggungan keluarga, kepemilikan kekayaan, dan jenis pekerjaan. Hasil pengukuran dari indikator faktor sosial ekonomi tersebut adalah sebagai berikut, tingkat pendidikan masuk dalam kategori rendah, pendapatan, tanggungan keluarga dan tingkat kekosmopolitan masuk kategori sedang, pemilikan kekayaan dan jenis pekerjaan masuk dalam kategori tinggi. Tingkat Partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di Desa Dewasari KecamatanCijeungjing Kabupaten Ciamis termasuk kategori sedang, dengan nilai rata-rata mencapai 34,22. Sedangkan partisipasi dalam tahap perencanaan dan pengambilan keputusan termasuk kategori sedang. Pada tahap pelaksanaan dan pengambilan manfaat termasuk kategori tinggi. Pada tahap evaluasi termasuk kategori rendah.3. Secara parsial, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kekosmopolitan, jumlah tanggungan keluarga, pemilikan kekayaan dan jenis pekerjaan mempunyai hubungan positif yang tidak nyata dengan Tingkat Partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati. Secara simultan terdapat hubungan positif yang sangat nyata antara faktor sosial ekonomi anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dengan Tingkat Partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati.Kata Kunci : Faktor sosial ekonomi pertanian, Partisipasi, KWT
Kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Keberhasilan dalam wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan keberhasilan wirausaha. Penelitian dilaksanakan dengan metode studi literatur menggunakan artikel jurnal yang membahas mengenai wirausaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesuksesan setiap pelaku usaha tergantung pada perilakunya dalam menjalankan sebuah usaha, latar belakang pendidikan, dan budaya masyarakat secara umum. Kesuksesan wirausaha juga ditentukan oleh konsistensi dalam menjalankan usaha, sungguh-sungguh, memahami keinginan pasar, memperkuat pengetahuan tentang manajemen usaha, selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap motivasi petani kedelai. Penelitian menggunakan metode survey dengan penentuan lokasi dilakukan secara purposive di Kabupaten Tasikmalaya. Kabupaten Tasikmalaya dipilih dengan pertambangan sebagai sentra kedelai diwilayah Priangan Timur, Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada September dan Oktober 2021. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan software SPSS. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor-faktor pengalaman, pendidikan, taggungan keluarga, luas lahan dan agroekosistem berpengaruh secara simultan terhadap motivasi petani kedelai. Sedangkan secara partial yang berpengaruh secara signifikan adalah pendidikan, pengalaman dan tanggungan keluarga. Varibel luas lahan dan agroekosistem tidak berpengaruh terhadap motivasi petani kedelai.
ABSTRAK Kata kunci : kontribusi pendapatan, agroindustri, gula kelapa PENDAHULUANSebagian besar penduduk Indonesia bertempat tinggal di daerah pertanian. Pada umumnya masyarakat perdesaan bergantung pada pertanian sebagai sumber penghasilan serta penghidupannya. Meskipun demikian lahan yang dimiliki rata-rata relatif sempit dengan hasil yang kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat petani, sehingga diperlukan penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan petani tersebut (Sylviani, 2008).Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor pertanian masih memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian atau produk pertanian yang berasal dari pertanian (Sylviani, 2008). Sylviani (2008) juga menyatakan masyarakat perdesaan dengan tingkat kesejahteraan yang rendah membutuhkan keterampilan yang sesuai dengan tingkat pendidikannya, seperti keterampilan dibidang agroindustri. Agroindustri merupakan suatu bentuk keterpaduan antara sektor industri dengan sektor pertanian yang diharapkan tidak saja menciptakan kondisi yang saling mendukung industri maju dengan pertanian tangguh, tetapi juga memberikan efek ganda tinggi melalui penciptaan lapangan kerja baru, perbaikan distribusi pendapatan, nilai tambah serta pembangunan pertanian yang sangat luas. Komoditas agroindustri yang banyak diusahakan oleh usaha kecil dan menengah salah satunya adalah komoditas gula kelapa.Kehadiran agroindustri ditengah kehidupan masyarakat perdesaan dikerjakan dengan memanfaatkan waktu luang di luar usahatani. Pengerjaan agroindustri disebabkan oleh tingkat kebutuhan yang terus bertambah sedangkan penghasilan usahatani hasilnya kurang dapat mencukupi kebutuhan. Di daerah perdesaan, pembangunan industri kecil, termasuk industri rumah tangga, yang bersifat informal dan tradisional diarahkan untuk memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, menumbuhkan kemampuan dan kemandirian berusaha serta meningkatkan pendapatan pengusaha kecil dan perajin. Adanya agroindustri sebagai kerja sampingan diharapkan mampu memberikan tambahan pendapatan (Suprapto, 2008).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.