Mitigasi merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana melalui pembangunan fisik, penyadaran dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama/primer menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan individu maupun masyarakat terlebih dalam situasi bencana seperti pada pandemic Covid-19. Perawat sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan diharapkan mempunyai kompetensi dalam menghadapi bencana. Peningkatan mitigasi bencana pada perawat dapat dilakukan dengan memahami risiko bencana, pencegahan penyakit, promosi kesehatan serta pengembangan kebijakan dan perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi mitigasi bencana pada perawat Puskesmas. Jenis penelitian adalah descriptive explorative dengan desain cross sectional study. Metode total sampling dilakukan pada kedua Puskesmas berjumlah 42 orang Pengumpulan data menggunakan Google-form dalam skala dikotomi yang dikembangkan oleh peneliti berjumlah 23 pertanyaan yang diadopsi dari ICN-WHO, 2009. Uji reliability kuesioner menggunakan Cronbach Alpha = 0,7. Hasil penelitian secara umum menunjukkan kompetensi mitigasi bencana perawat di Puskesmas berada pada kategori baik (54,8%). Untuk Sub-skala pemahaman perawat tentang risiko bencana (47,6%), pencegahan penyakit (76,2%), promosi kesehatan (61,9%), dan pengembangan kebijakan dan perencanaan (35,7%) masing-masing pada kategori baik. Disarankan kepada petugas kesehatan di Puskesmas untuk meningkatkan manajemen risiko bencana dengan mengembangkan regulasi, pendidikan, dan pelatihan kebencanaan yang melibatkan lintas profesi, sektor, dan seluruh komponen masyarakat.