Tujuan penelitian hidup berkenan kepada Allah berarti setiap orang percaya harus memenuhi standar Allah, tidak semua manusia bisa memenuhinya karena keberdosaan manusia itu sendiri. Akibat dosa yang diperbuat dari segala tindakan manusia maka untuk hidup berkenan kepada Allah, semua konselor dan konseli harus memenuhi standarnya Allah namun masalahnya kehidupan konseli yang ditemukan konselor sendiri masih dalam perbuatan daging yang tidak menunjukkan standar perkenanan Tuhan. Artikel penelitian ini menggunakan konten analisis dan data kualitatif sebagai riset literatur. Konseli yang bermasalah dalam pergaulan hidupnya seperti mentato tubuhnya, sering merokok, hidup hura-hura cenderung mabuk-mabukan membuat masa depan mereka penuh dengan kegagalan. Penelitian saat ini menunjukkan hasil yang menyatakan dimensi hidup berkenan kepada Allah harus ditaati setiap konselor dan konseli sebagai orang percaya dan mempraktekkannya dalam berbagai aktivitas di kehidupan sehari-hari agar tiap-tiap konseli dapat hidup berkenan yaitu memenuhi standar Allah. Kebaruan dalam penelitian ini menggunakan teori etika bertanggung jawab untuk setiap konseli untuk bertindak dalam dimensi hidup berkenan pada Allah. Kesimpulannya bahwa setiap konselor dan konseli sebagai orang percaya harus hidup kudus, setia dalam ibadah, menggunakan karunia yang Tuhan berikan dengan baik untuk berkontribusi demi kepentingan banyak orang dan berprilaku baik serta berkenan di hadapan Tuhan.