Pendahuluan: Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan dapat memengaruhi fisiologi seluruh tubuh termasuk rongga mulut. Peningkatan hormon menyebabkan perubahan mekanisme sekresi saliva oleh kelenjar saliva yang berpengaruh terhadap laju sekresi di dalam rongga mulut. Wanita hamil biasanya mengeluhkan mulut terasa penuh dan sulit berbicara, hal ini terjadi karena produksi saliva mengalami peningkatan yang secara langsung menyebabkan peningkatan laju sekresi saliva. Metode: Deskriptif komparatif dengan menggunakan teknik survei. Sampel penelitian terdiri dari 30 wanita hamil dan 30 wanita tidak hamil dengan rentang usia 20-35 tahun sesuai dengan kriteria inklusi. Unstimulated whole saliva dikumpulkan untuk menentukan besar laju sekresi saliva. Data dianalisis dengan menggunakan independent two sample t-test dengan α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rerata laju sekresi saliva wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan laju sekresi saliva wanita tidak hamil (p<0,05) dengan rerata laju sekresi saliva pada wanita hamil adalah 0,7027 ± 0,152 mL/menit dibandingkan wanita tidak hamil adalah 0,5053 ± 0,160 mL/menit. Simpulan: Terdapat perbedaan laju sekresi saliva yang signifikan, dimana laju sekresi saliva wanita hamil lebih tinggi dibandingkan wanita tidak hamil, dikarenakan peningkatan jumlah hormon kehamilan, mual, dan muntah, yang terjadi selama kehamilan.Kata kunci: Kehamilan, laju sekresi saliva, saliva tanpa terstimulasi. ABSTRACTIntroduction: Hormonal changes that occur during pregnancy can affect the physiology of the whole body, including the oral cavity. Increased hormones cause changes in the salivary flow mechanism by the salivary glands which affect the flow in the oral cavity. Pregnant women usually complain that their mouth feels full and hard to speak; this condition occurs because salivary production has increased which directly causes the salivary flow to increase. Methods: Comparative descriptive using survey techniques. The study sample consisted of 30 pregnant women and 30 non-pregnant women with an age range of 20-35 years according to inclusion criteria. Unstimulated whole saliva was collected to determine the rate of salivary secretion. Data were analysed using independent two-sample t-tests with α = 0.05. Results: The results showed the average salivary flow of pregnant women was higher than non-pregnant women (p < 0.05) with the average salivary flow of pregnant women was 0.7027 ± 0.152 mL/min compared to non-pregnant women (0.5053 ± 0.160 mL/min). Conclusion: There is a significant difference in the salivary flow, where the salivary flow of pregnant women is higher than non-pregnant women, due to hormonal increase, nausea, and vomiting, which occurs during pregnancy.Keywords: Pregnancy, salivary secretion rate, unstimulated whole saliva.