2012
DOI: 10.15408/ajis.v12i2.971
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

A Non-Muslim President in a Muslim State: Islamic Political Discourse in Contemporary Indonesia

Abstract: Abstrak: Presiden Non-Muslim di Negara Muslim: Diskursus Politik Islam dalam Konteks Politik Indonesia Kontemporer. Artikel ini secara spesifik dimaksudkan untuk membahas secara kritis pendapat  para cendekiawan Muslim Indonesia  tentang  kemungkinan non-Muslim menjadi presiden di Negara Republik Indonesia yang merupakan negara  berpenduduk  Muslim  terbesar  di dunia. Hingga  detik  ini, wacana  Islam klasik tentang masalah ini cenderung terjebak dalam model analisis  normatif  yang  terkesan  rigid  dan  tid… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…That is why, for example, Al Washliyah rejects non-Muslim leaders (Ja'far, 2017). According to some people, the interpretation of Al Washliyah's ulama on Muslim and non-Muslim relations, especially on the issue of non-Muslim leader, from the perspective of multiculturalism and democracy, seems rigid and intolerant and is considered to have failed in responding to contemporary socio-political dynamics since the rules in Indonesia do not prohibit them from becoming leaders (Syarif, 2012).…”
Section: Al Washliyah Ulama On Non-muslimsmentioning
confidence: 99%
“…That is why, for example, Al Washliyah rejects non-Muslim leaders (Ja'far, 2017). According to some people, the interpretation of Al Washliyah's ulama on Muslim and non-Muslim relations, especially on the issue of non-Muslim leader, from the perspective of multiculturalism and democracy, seems rigid and intolerant and is considered to have failed in responding to contemporary socio-political dynamics since the rules in Indonesia do not prohibit them from becoming leaders (Syarif, 2012).…”
Section: Al Washliyah Ulama On Non-muslimsmentioning
confidence: 99%
“…Karena itu, untuk memperkuat landasan teologis dari ideologi Pancasila yang sudah disepakati para founding fathers, penulis merasa perlu untuk mengajukan penelitian lebih lanjut bagaimana nilai-nilai Al-Qur'an yang berkaitan dengan sebuah ideologi politik, khususnya ideologi yang bersesuaian dengan nilai-nilai Pancasila. Diharapkan penelitian ini juga menjadi satu dari sekian rujukan masyarakat maupun cendekiawan muslim dalam rangka menangkal gerakan maupun ideologi Islam luar (transnasional) yang kemungkinan akan terus mengancam, baik di masa sekarang dan mendatang (Kaltsum, 2019;Syarif, 2017). Selain itu, penelitian ini juga bisa menjadi suatu saran maupun pemikiran terhadap upaya menyelesaikan permasalahan sosial politik, khususnya yang berkaitan dengan Ideologi Politik dalam konteks keindonesiaan melalui pendekatan Al-Qur'an.…”
unclassified