AbstrakCandi Prambanan sebagai warisan budaya yang diakui UNESCO, tetapi muncul masalah pelapukan batuan karena banyaknya pengunjung. Jumlah pengunjung perlu diatur, salah satunya dengan implementasikan dalam bentuk aplikasi Prambanan VR. Virtual Reality (VR) mengalami pertumbuhan karena dapat dijalankan pada perangkat mobile yang siap pakai, dengan harga terjangkau. Namun, interaksi masukan hanya terbatas pada penggunaan head tracking atau tombol input, dan sulit untuk melakukan tugas rumit seperti navigasi dengan berjalan terutama pada lingkungan VR yang luas, tetapi lingkungan nyata terbatas. Penelitian ini membandingkan tiga metode interaksi saat bernavigasi di lingkungan VR yang luas, yaitu dengan dengan teknik non-alami (gamepad), teknik semi-alami berdasarkan posisi kepala (Head-Tilt), dan teknik alami dengan metode jalan di tempat (WIP). Penelitian ini juga menganalisis bentuk interaksi yang dapat meminimalkan sakit akibat penggunaan aplikasi VR (cybersickness). Pengujian teknik navigasi di lingkungan virtual dengan aksi berjalan seperti di dunia nyata dilakukan untuk menemukan bentuk interaksi yang lebih realistis yang dapat meningkatkan kinerja pengguna dan tetapi meminimalisir sakit yang timbul, saat menyelesaikan tugas bernavigasi. Survei efek sakit yang timbul dilakukan menggunakan kuesioner simulator (SSQ), dan hasil eksperimen menunjukkan bahwa pengalaman yang mendalam (immersive) akan dicapai saat interaksi yang dirasakan oleh pengguna menyerupai aksi berjalan secara alami dapat disediakan di lingkungan virtual, yaitu WIP. Walaupun teknik ini muncul jeda saat bernavigasi, dan lambat serta kurang akurat dibandingkan kedua teknik lainnya, namun menghasilkan tingkat cybersickness minimal.
Kata Kunci: Aplikasi realitas maya, Cybersickness, Interaksi navigasi, Kuisioner simulator (SSQ), Locomotion.
USER INTERACTION STUDY FOR NAVIGATING IN PRAMBANAN VR APP BASED ON VIRTUAL REALITY Abstract
Prambanan temple is listed as UNESCO World Heritage Sites, but the problem of stones corrosion due to the large number of visitors. Need to split the visitors, one of them by implementing in Prambanan VR application. Virtual Reality (VR) is growing fast because can run on mobile devices which ready and affordable. However, mobile VR inputs are limited to the use of head tracking or input keys, and difficult to perform complex tasks such as navigating by walking on a large virtual environment, in limited real environment. This study compared three interaction techniques for navigating in large virtual environment, with non-natural techniques (gamepad), and semi-natural techniques based on head-tilt, and natural navigation using walk-in-place (WIP