ABSTRAK Bencana lingkungan telah membahayakan kota Yogyakarta. Penduduk muda kota ini telah dan akan terus terkena dampak dari bencana-bencana ini. Namun, pendidikan lingkungan hidup (PLH) di kota ini kurang efektif dalam menciptakan kesadaran di kalangan anak-anak dan remaja tentang isu-isu lingkungan hidup di sekitar mereka. Penelitian ini dilakukan untuk menilai dan meningkatkan peran anak muda di Yogyakarta untuk menghadapi permasalahan tersebut, proyek Membaca Kota dilaksanakan di Kampung Jogonegaran dengan menggunakan metode berikut: 1) survei kuantitatif pra-proyek; 2) kegiatan interaktif; dan 3) diskusi kelompok terarah pasca-kegiatan. Berdasarkan hasil pra-survei, para anak muda kampung menunjukkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap isu-isu lingkungan perkotaan seperti pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau. Selama kegiatan berlangsung, para peserta menunjukkan berbagai tingkat keterlibatan dan respon. Setelah penelitian selesai, para anak muda menunjukkan kesadaran yang lebih besar dan kesiapan untuk menyuarakan dan mengambil tindakan terkait masalah lingkungan di perkotaan. Setelah kegiatan yang dilakukan, beberapa wawasan ditemukan untuk meningkatkan program pendidikan lingkungan berbasis masyarakat: 1) melibatkan peserta dalam semua tahapan program sangat penting; 2) memastikan adanya saling pengertian antara peserta dan penyelenggara sangat penting; dan 3) penerapan pedoman standar untuk kegiatan manajemen proyek diperlukan. Kata Kunci: Lingkungan Urban, Pendidikan Lingkungan Interaktif, Agensi Anak Muda, Pengorganisasian Komunitas Anak Muda.ABSTRACT Environmental disasters have endangered the city of Yogyakarta. The city's young population has been and will continue to be affected by these disasters. However, environmental education (PLH) in the city is less effective in creating awareness among children and adolescents about environmental issues around them. This research was conducted to assess and improve the role of young people in Yogyakarta to face these problems, the City Reading project was carried out in Jogonegaran Village using the following methods: 1) pre-project quantitative survey; 2) interactive activities; and 3) post-activity focus group discussions. Based on the pre-survey results, the village youths showed their awareness and concern for urban environmental issues such as waste management and green open spaces. During the activity, participants showed varying levels of engagement and response. After the study was completed, the young people showed greater awareness and readiness to voice and take action on environmental issues in urban areas. Following the activities undertaken, several insights were found to improve community-based environmental education programs: 1) involving participants in all stages of the program is essential; 2) ensuring mutual understanding between participants and organizers is essential; and 3) the implementation of standard guidelines for project management activities is necessary Keywords: Urban Environment, Interactive Environmental Education, Youth Agency, Youth Community Organizing.