Disminorhea adalah nyeri yang dialami oleh seorang wanita menjelang atau selama haid, disertai sakit kepala, mual dan bahkan sampai pingsan. Hasil survei awal pada mahasiswi di STIKES PANTI KOSALA pada bulan Desember 2022, dari 93 responden yang mengalami nyeri pada saat menstruasi sejumlah 92,5% (86 orang). Tingkatan nyeri yang mereka alami bervariasi yaitu nyeri berat tidak terkontrol 1,2% (1 orang), nyeri berat 24,4% (21 orang), nyeri sedang 40,7% (35 orang) dan nyeri ringan 33,7% (29 orang). Informasi yang diperoleh bahwa manajemen nyeri yang dilakukan oleh mahasiswi tersebut adalah menggunakan obat-obatan, tidur dan kompres hangat. Belum ada mahasiswi yang melakukan terapi fisik untuk menurunkan nyeri disminorhea nya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan terapi fisik William Flexion Exercise terhadap nyeri disminorhe pada mahasiswi di STIKES PANTI KOSALA. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian quasy exsperiment dengan pendekatan one grup pre-post test design untuk menganalisa efektivitas terapi fisik William Flexion terhadap nyeri disminorhea. Responden penelitian adalah mahasiswi di STIKES PANTI KOSALA dengan sampel seluruh mahasiswi di STIKES PANTI KOSALA yang diambil menggunakan teknik sampel jenuh. Analisa statistik penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan dari uji statistik menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai significancy 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan skala nyeri disminorhea yang bermakna antara sebelum dengan sesudah pemberian terapi fisik William Flexion yang artinya skala nyeri disminorhea dapat diturunkan dengan menggunakan terapi fisik William Flexion.
Kata kunci: Nyeri disminorhea, terapi fisik William Flexion
Dysmenorrhea is menstrual pain before or during menstruation, to the point where the woman cannot work and has to rest. The results of an initial survey on female students at the PANTI KOSALA STIKES in December 2022, out of 93 respondents who experienced pain during menstruation, 92.5% (86 people). The level of pain they experienced varied, namely uncontrolled severe pain 1.2% (1 person), 24.4% (21 people) severe pain, 40.7% moderate pain (35 people) and 33.7% mild pain (29 people). person). The information obtained was that the pain management carried out by the female student was using drugs, sleeping and warm compresses. There are no female students who have done physical therapy to reduce dysmenorrheic pain. The purpose of this study was to determine the effectiveness of William Flexion Exercise physical therapy on dysmenorrhea pain in female students at STIKES PANTI KOSALA. Research method: this research is a quasy experiment with a one group pre-post test design approach to analyze the effectiveness of William Flexion physical therapy for dysmenorrhoea pain. The research respondents were female students at the PANTI KOSALA STIKES with a sample of all female students at the PANTI KOSALA STIKES which were taken using the saturated sample technique. Statistical analysis of this study used the Wilcoxon test. The results showed that the statistical test using the Wilcoxon test obtained a significance value of 0.000 (p <0.05). The conclusion of this study is that there is a significant difference in the dysmenorrhea pain scale between before and after the administration of William Flexion physical therapy, which means that the dysmenorrhoea pain scale can be reduced by using William Flexion physical therapy.
Keywords: Dysminorhea pain, William Flexion physical therapy