Hemangioma verukosa adalah malformasi vena verukosa terlokalisisasi berupa hemangioma kapiler atau kavernosa dengan reaksi proliferasi epidermis berupa hiperkeratosis, akantosis dan papilomatosis serta ditandai dengan proliferasi dan pelebaran vaskular pada dermis hingga subkutan. Kelainan ini biasanya ditemukan pada ekstremitas bawah dan unilateral. Hemangioma verukosa sering didiagnosis sebagai malformasi vena atau limfatik. Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun datang dengan bercak merah kehitaman yang kasar dan berbenjol-benjol pada kaki kanan yang dimiliki sejak lahir. Empat bulan sebelumnya, bercak tersebut berdarah akibat terkena lemparan bola kemudian menjadi semakin kasar, tebal dan bertambah gelap. Diagnosis awal pasien adalah hemangioma dan dilakukan krioterapi, namun lesi tidak membaik setelah 6 kali krioterapi. Diagnosis VH harus dipertimbangkan terutama jika menemukan lesi papul, plak maupun nodul eritematosa hiperkeratotik, ada saat lahir, berlokasi di ekstremitas bawah dan menunjukkan pertumbuhan setelah trauma atau infeksi. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta penunjang, pasien didiagnosis dengan hemangioma verukosa. Terapi eksisi dengan margin yang adekuat pada kasus hemangioma verukosa dapat memberikan prognosis yang baik dan tingkat kekambuhan yang rendah. Terapi pada pasien ini berupa kombinasi salep clobetasol propionate 0,05% dan salicylic acid 5% kemudian dilakukan eksisi.