Pus adalah salah satu respon tubuh terhadap infeksi yang di mana pus adalah cairan yang mengandung protein dari hasil proses inflamasi yang terbentuk dari sel leukosit, cairan jaringan serta debris selulerPenanganannya adalah dengan melakukan pemberian antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil bakteri yang menginfeksi pus pada luka. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Dari 120 sampel tersebut, terdapat 17 jenis bakteri dimana 11 diantaranya merupakan gram negatif dan 6 sisanya adalah gram positif, diantaranya Escherichia coli (24,6%), Staphylococcus aureus (20,5 %), Klebsiella pneumoniae (16,4%), Proteus mirabilis (14,8%), Pseudomonas aeruginosa (4,1%), Enterococcus faecalis (3,3%), Morganella morganii (2,5 %), Staphylococcus haemolyticus (2,5%), Staphylococcus epidermidis (1,6 %), Enterobacter cloacae (1,6 %), Streptococcus anginosus (1,6%), Acinetobacter haemolyticus (0,8%), Aeromonas hydophila (0,8%), Aeromonas punctata (0,8%), Acinetobacter baumannii (0,8%), Pseudomonas luteola (0,8 %), Streptococcus agalactia (0,8 %). Spesies bakteri yang dominan ditemukan adalah Escherichia coli (24,6%), Staphylococcus aureus (20,5 %), dan Klebsiella pneumoniae (16,4 %). Diagnosis klinis paling banyak ditemukan pada penderita Ulkus Dekubitus sebanyak 15 pasien, penderita DM type II sebanyak 13 pasien, dan penderita Abses Pedis sebanyak 10 pasien. Bakteri yang paling resisten terhadap antibiotik adalah Bakteri yang paling resisten terhadap antibiotik adalah speises bakteri Acinetobacter baumannii lebih resisten terhadap antibiotik sebesar 92%, spesies bakteri Klebsiella pneumoniae intermediet antibiotik sebesar 47%, dan spesies bakteri Streptococcus agalactiae lebih sensitif terhadap antibiotik sebesar 100%.