Abstrak
Terapi bekam merupakan salah satu terapi kesehatan tertua di dunia. Hal ini dibuktikan, bekam sudah ada di dalam catatan kedokteran tertua Papyrus Ebers, yang ditulis 1550 SM pada era Mesir kuno. Terapi bekam sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni bekam basah dan bekam kering. Yang membedakan antara bekam basah dan bekam kering adalah keberadaan darah yang dikeluarkan. Kajian (review) ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme, keamanan, dan juga manfaat bekam. Dari beberapa artikel penelitian yang telah didapatkan, umumnya dengan pemanfaatan bekam mendapatkan hasil yang baik. Sementara jumlah penelitian pemanfaatan bekam masih sedikit, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan bukti yang lebih baik dan meyakinkan. Di Indonesia, pelayanan kesehatan tradisional bekam diatur dalam PMK 61 tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris. Secara regulasi pelayanan tradisional bekam tidak direkomendasikan karena termasuk ke dalam tindakan dengan perlukaan. Padahal, kenyataannya pelayanan tradisional bekam ini ada dan diminati oleh masyarakat. Melihat khasiat dan antusias masyarakat, diharapkan pelayanan tradisional bekam tetap dapat dilakukan di Griya Sehat dengan menjadikan faktor keamanan sebagai fokus utama dalam pelayanan. Hal ini tentunya dapat didukung dengan adanya pembinaan secara menyeluruh mengenai keamanan pelayanan kesehatan tradisional bekam terhadap para praktisi bekam.
Kata kunci: bekam, kesehatan tradisional, penyehat tradisional, manfaat terapi bekam Abstract
Cupping therapy is one of the oldest health therapies in the world. This was proven by an ancient Egypt paper in 1550 SM as cupping was mentioned in their medical journal. Cupping therapy has been classified into two categories, which were wet and dry cupping. The difference between wet and dry cupping is the presence or absence of blood being released. This literature review aims to find out the history, development, and also the use of cupping. From some research articles that have been obtained, we generally get good results from the use of the cupping method. However, because research on cupping utilization is still limited, further research is needed to obtain better and more convincing evidence. Regulation of traditional cupping service is not recommended because it is an invasive action, when in fact this traditional cupping service exists and is in demand by the community. Seeing the efficacy and enthusiasm of the community, it is hoped that traditional cupping services can still be carried out in a griya sehat with regard to efficacy. Of course, can be supported by the existence of comprehensive guidance on the efficacy of traditional cupping health services for cupping practitioners.
Keywords: traditional health service, cupping, safety, benefits