ABSTRAKBemisia tabaci (Gennadius) dikenal mempunyai variasi genetik tinggi dan merupakan hama penting pada tanaman hortikultura sekaligus sebagai vektor Geminivirus. Penyakit kuning pada cabai yang disebabkan oleh Geminivirus dan ditularkan oleh B. tabaci menjadi masalah penting di Indonesia mengingat kerugian yang ditimbulkan dapat mencapai 100%. Informasi mengenai genetik B. tabaci yang berasosiasi dengan penyakit kuning cabai di Indonesia masih sedikit. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui identitas genetik B. tabaci. Penelitian bertujuan mengetahui identitas genetik B. tabaci yang diperoleh dari daerah endemik penyakit kuning cabai di Indonesia bagian barat. Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi 1) pengambilan sampel B. tabaci dari daerah endemik penyakit kuning cabai di Indonesia bagian barat; 2) ekstraksi DNA total satu individu B. tabaci dari hasil pengambilan sampel; 3) amplifikasi fragmen gen mitokondria sitokrom oksidase I (mtCOI) dengan metode polymerase chain reaction (PCR); 4) perunutan DNA fragmen gen mtCOI; 5) analisis filogenetika fragmen gen mtCOI hasil ekstraksi, dibandingkan dengan fragmen gen mtCOI yang sudah didepositkan di gen bank National Center for Biotechnology Information (NCBI). Hasil analisis filogenetika menggunakan fragmen gen mtCOI diperoleh hasil bahwa sampel B. tabaci yang berasal dari daerah endemik penyakit kuning cabai di Indonesia Bagian Barat berada dalam satu golongan, yaitu kelompok wilayah Asia I. Identitas genetik B. tabaci dari daerah endemik cabai di Indonesia bagian barat tidak bervariasi dengan ditandai kladogram yang politomi.Kata kunci: Bemisia tabaci, biotipe non B, kelompok Asia I, mtCOI, vektor Geminivirus
ABSTRACTBemisia tabaci (Gennadius) is an important horticulture pest and is know to be a vector of Geminivirus. Pepper yellow leaf curl Indonesia virus (PYLCIV) is caused by Geminivirus, know to be transmitted by B. tabaci. It became an important disease in pepper and could cause 100% yield loss. Currently there is limited information concerning the genetic of B. tabaci associated with Geminivirus in Indonesia. It is therefore important to investigate the genetic identity of B.