Abstrak: Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas penangkal radikal bebas superoksida secara in vitro terhadap senyawa kompleks polimerik [Mn(salen)N(CN) 2 ] n , baik dengan metode non-enzimatik maupun enzimatik. Aktivitas penangkal radikal bebas superoksida yang didapatkan dari kedua metode ini dinyatakan dengan IC 50 . Melalui metode non-enzimatik riboflavin-nitrobluetetrazolium (Rb-NBT), radikal superoksida yang dihasilkan dari penyinaran riboflavin, bereaksi dengan nitrobluetetrazolium sebagai indikator dan senyawa kompleks, lalu serapan NBT tereduksi diukur pada panjang gelombang 560 nm. Dengan metode non-enzimatik ini, dihasilkan nilai IC 50 yang tinggi, konsisten, dan standar deviasinya sangat kecil, yaitu 3,4 ± 0,4 µM. Sedangkan secara enzimatik, radikal superoksida yang dihasilkan dari reaksi antara xantin dan xantin oksidase ditangkap oleh sitokrom C (sebagai indikator) dan senyawa kompleks, kemudian sitokrom C tereduksi diukur serapannya pada panjang gelombang 450 nm. Melalui metode enzimatik McCord-Fridovich (McCF) ini, dihasilkan beberapa nilai IC 50 kompleks [Mn(salen)N(CN) 2 ] n yang tidak konsisten, yang disebabkan oleh tidak berfungsinya enzim. Dengan demikian, metode non-enzimatik Rb-NBT lebih mudah dan lebih akurat untuk digunakan sebagai teknik penentuan aktivitas penangkal radikal anion superoksida dibandingkan dengan metode enzimatik.Kata kunci: penangkal radikal bebas, superoksida, non-enzimatik, [Mn(III)(salen)N(CN) 2 ], riboflavin-NBT Abstract: In this research, the in vitro activity test of superoxide free-radical scavenger has been done to the polymeric complex compound of [Mn(salen)N(CN) 2 ], either by non-enzymatic or enzymatic method. The activity of superoxide free radical scavenger obtained from these two methods expressed by IC 50 . Through the nonenzymatic method of riboflavin-nitrobluetetrazolium (Rb-NBT), superoxide radicals generated by riboflavin irradiation, was reacted with nitrobluetetrazolium as an indicator and complex compound, then the reduced NBT absorbances were measured at a wavelength of 560 nm. With the non-enzymatic method, resulted the IC 50 value that are high, consistent, and its standard deviation was very small, i.e. 3.4 ± 0.4 µM. While enzymatically, superoxide radicals generated from the reaction between xanthine and xanthine oxidase were captured by the cytochrome C (as an indicator) and complex compound, then the reduced cytochrome C absorbances were measured at a wavelength of 450 nm. Through the McCord-Fridovich (McCF) enzymatic method, produced some of IC 50 values of [Mn(salen)N(CN) 2 ] n complex which inconsistent, caseud by unfunctional of enzyme. Thus, the non-enzymatic method Rb-NBT is more simple and accurate to be used as a technique of determining the activity of anion superoxide radical scavenger than the enzymatic method.