Obstructive uropathy may lead to irreversible kidney damage. The insertion of ureteral stent is one of procedure to relief obstruction and prevent further kidney damaged, septicemia as well as urosepsis. A study to evaluate the predictive factor of urinary diversion in improving kidney function is needed. This study aimed to assess prognosis factors post-relief of obstruction in patients with uropathic obstruction focusing on kidney function recovery. This was a retrospective cohort study conducted at An-Nur Private Hospital in Yogyakarta Special Region, Indonesia using the medical record of patients with obstructive uropathy whom underwent DJ Stent insertion from a period of 2011 to 2015. The data of clinical assessment, laboratory and radiologic examination data were collected and analyzed using Chi square or student t test. A total 59 patients with obstructive uropathy aged around 50.9 years whom underwent DJ Stent were involved in this study. The results showed that release of obstruction with the installation of ureteral stents was significantly able to improve kidney function. The duration of obstruction, etiology, and hemoglobin (Hb) levels were associated with creatinine levels, whereas gender, urinary tract infection (UTI) and comorbid were not. In conclusion, prognosis factors of post-relief obstuction are duration of obstruction, etiology of obstruction and Hb levels before the release of obstruction. ABSTRAK Uropathi obstruktif dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen. Penyisipan sten uretra adalah salah satu prosedur menghilangkan obstruksi untuk menjegah kerusakan ginjal lebih lanjut, septisimia, dan urosepsis. Dibutuhkan penelitian untuk mengevaluasi faktor prediktif pengalihan urin dalam meningkatkan fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor prognosis pasca penghilangan obstruksi pada pasien dengan obstruksi uropatik dengan fokus pada pemulihan fungsi ginjal. Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif di Rumah Sakit An-Nur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia menggunakan data rekam medis pasien uropati obstruksi yang menjalan pemasangan sten DJ selama periode 2011 sampai 2015. Data pemeriksaan klinik, laboratorium dan radiologi dikumpulkan dan dianalisis dengan uji Chi square atau uji t. Total 59 pasien uropati obstuksi berumur sekitar 50,9 tahun yang menjalani pemasangan sten DJ terlibat dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelepasan obstruksi dengan pemasangan stent ureter secara nyata dapat meningkatkan fungsi ginjal. Lama obstruksi, penyebab obstruksi, dan kadar hemoglobin (Hb) berhubungan dengan kadar kreatinin, sedangkan jenis kelamin, infeksi saluran kemih, dan komorbid tidak. Dapat disimpulkan, faktor prognosis pasca penghilangan obstruksi adalah lama obstruksi, penyebab obstruksi, dan kadar Hb sebelum pelepasan obstruksi.