Terhitung sekitar 13% gunung api dunia berada di wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Semeru. Kawah gunung Semeru setiap jamnya mengalami erupsi sebanyak 3 sampai 4 kali. Bila gunung tertinggi di pulau Jawa ini meletus diperkirakan akan mengancam sekitar lebih dari 60 ribu jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku yang bertanggung jawab dalam melaksanakan penanggulangan bencana, melakukan upaya pengurangan resiko atau mitigasi, untuk menekan jumlah korban yang ditimbulkan. Namun dalam penerapannya terdapat permasalahan seperti data mitigasi yang tidak terintegrasi, peta tematik yang bersifat manual, dan terbatasnya pengetahuan mitigasi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengembangkan Sistem Informasi Spasial Mitigasi Bencana Gunung Api untuk mendukung kegiatan pengurangan resiko bencana gunung api. Metode Rapid Application Development dan tools Unified Modelling Language digunakan untuk mengembangkan sistem. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi literatur. Bahasa pemograman PHP dan Java serta framework Laravel dan MySQL digunakan untuk membangun sistem. Untuk pemetaan menggunakan ArcGis sedangkan uji coba sistem menggunakan metode Black Box Testing. Sistem yang dihasilkan dapat menampilkan informasi mitigasi bencana letusan gunung api. Terdapat fitur pemetaan, untuk memberikan visualisasi mengenai daerah rawan serta letak lokasi penting. Melalui sistem ini masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi terkait pengurangan resiko dan dapat meningkatkan kesiapsiagaannya terhadap bencana letusan gunung api.