Akad Mudlarabah Dalam Produk Pembiayaan Bank Syariah

Abstract

Bank syariah start initiated in Indonesia in the early period of the 1980s. But as an institution in the international sphere has begun to bloom, the emergence of Islamic banking institutions would have been preceded by intensive study of Islamic economic experts on the application of Islamic teachings in the formation of these institutions. The author examines how the concept of capital development based on mudlarabah financing practices and the implementation of the financing products in the system of Islamic banking operation in Indonesia.<br />Bank syariah mulai digagas di Indonesia pada awal periode 1980-an. Namun sebagai sebuah lembaga yang dalam lingkup internasional sudah mulai marak, kemunculan lembaga perbankan Islam tentu sudah didahului dengan kajian intensif dari para pakar ekonomi Islam tentang aplikasi ajaran Islam dalam pembentukan lembaga tersebut. Penulis meneliti bagaimana konsep pengembangan modal berdasarkan praktek pembiayaan mudlarabah serta penerapannya dalam produk pembiayaan dalam sistem operasional bank Islam di Indonesia.

Implementasi Zakat dan Penghapusan Riba dalam Pemikiran Muhammad Nejatullah Siddiqi

“…Tingginya suku bunga akan menimbulkan kemungkinan besar Semakin tinggi suku bunga, semakin besar kemungkinan peminjam dana yang terhambat, mirip dengan sebuah bendungan di mana semakin tinggi dindingnya, maka besarnya aliran air makin terhambat. (Ascarya, 2007).…”

ROA sebagai determinan pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia

“…Pembiayaan tersebut dalam aktivitasnya akan dituangkan dengan skim yang sesuai dengan kegiatan yang diperlukan, seperti kontrak murabahah, mudharabah, musyarakah, dan lainlain (Langi dan Mawardi, 2019). Perbankan syariah menggunakan akad dalam pembiayaan (Ascarya, 2011). Studi Ousama et al (2020) menunjukkan bahwa pada perbankan syariah modal manusia lebih tinggi daripada modal yang digunakan dan modal struktural.…”

Strategi Pemasaran Produk Simpanan Qurban Koperasi Syariah Mitra Usaha Ideal (KOPSYAH MUI) Cabang Dukun Gresik

“…Penyetoran dapat dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan tergantung kemampuan anggota melalui jumlah dan jenis hewan kurban yang dipersembahkan secara individu maupun kelompok. Tabungan kurban menggunakan akad mudharabah dimana akad tersebut digunakan dengan prinsip bahwa pemilik modal memberikan keleluasaan penuh kepada manajer dalam penggunaan uangnya (Ascarya, 2011;Widjaja, 2021).…”