Aksara Incung Sebagai Identitas Batik Kerinci

Abstract

The Incung script is a writing system used by the Kerinci comminity. The Script of Incung as a identity in Kerinci Batik aims to identify the identity contained in the Incung Script as motif of Kerinci batik. This study use as a qualitative method with descriptive data that siscuss the data in accordance with the facts encountered in the field with aesthetic studies. Data collection done through literature study, observation, interviews and matrix of data collection. Kerinci batik have two types of batik namely, Kerinci decorative batik and Incung batik with stamp techniques. The color used in the product Kerinci batik is a type of naptol and indigosol. In addition, batik cloth Kerinci is dark inaddition, batik cloth Kerinci is bright in color. The main motif of batik Kerinci is an Incung script combined with Kerinci decorative motifs flora, fauna and heirlooms which are the identity of Kerinci.Keywords: Incung Script; Kerinci; Batik; Aesthetics; IdentityABSTRAKAksara Incung merupakan sistem penulisan yang digunakan oleh masyarakat Kerinci. Aksara Incung sebagai identitas batik Kerinci bertujuan untuk mengidentifikasi identitas batik Kerinci. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data deskriptif yang membahas tentang data sesuai fakta yang ditemui di lapangan, dengan kajian estetika. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan matrik pengumpulan data. Batik kerinci memiliki dua jenis batik yaitu, batik ragam hias Kerinci dan batik Incung dengan teknik batik tulis dan cap. Motif utama batik Kerinci adalah aksara Incung dikombinasi dengan ragam hias Kerinci, motif flora, fauna dan benda pusaka yang merupakan identitas Kerinci.Kata Kunci: Aksara Incung; Batik; Kerinci; Estetika; Identitas

Analysis of the Need for Developing an Ethnoscience-Based Module on Plant Material Biology (Plantae) to Improving Learning Outcomes

“…It is not surprising that there are still many rice plantations on the sides of major roads. Rice has also become a symbol for the government in Kerinci Regency to create conditions for a prosperous society in terms of clothing and food [26].…”

Strategi Sanggar Batik Incung dalam Pelestarian Aksara Incung Kerinci

“…Dengan adanya perkembangan tersebut, masyarakat dan generasi muda lebih mengikuti tren dan perkembangan budaya luar sehingga terkadang melupakan identitas budaya lokalnya termasuk aksara incung yang mulai punah keberadaannya. Keberadaan aksara incung yang sudah mulai punah tersebut sebenarnya sudah ditangani oleh pemerintah setempat dengan cara seperti membuat papan nama jalan dan nama instansi pemerintahan dengan aksara incung, penyelenggaraan sekolah incung, dan menjadikan aksara incung sebagai motif batik di Kota Sungai Penuh maupun Kabupaten Kerinci (Riza et al, 2022).…”

“…Setelah pelatihan tersebut diadakan maka terbentuklah beberapa sanggar batik seperti Sanggar Batik Karang Setio, Puti Kincai, Limo Luhah, Puti Masurai, Ilok Rupo, dan Sahalun Suhak. Namun karena terjadinya krisis moneter tahun 1997, maka banyak industri batik yang gulung tikar (Riza et al, 2022).…”

“…Dalam pembuatan batik incung terdapat beberapa motif yang mengandung makna tersendiri dari setiap motifnya. Riza (2022) temuannya adalah penerapan aksara incung pada papan nama jalan dan instansi serta pada batik Kerinci yang merupakan kearifan lokal Kerinci. Motif aksara incung pada batik menjadi identitas batik Kerinci yang bersumber dari alam, budaya, adat, dan sosial budaya masyarakat Kerinci.…”

“…Aksara incung merupakan aksara kuno Kerinci yang sudah mulai punah keberadaannya seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan tren budaya luar. Pelestarian aksara incung yang mulai punah ini sudah dilakukan oleh pemerintah setempat dengan cara seperti membuat papan nama jalan dan nama instansi pemerintahan dengan aksara incung, melalui sekolah incung, termasuk juga dengan menjadikan aksara incung sebagai motif batik (Riza et al, 2022).…”