Aktivitas Antibakteri Dan Sitotoksisitas Ekstrak Daun Kedondong Hutan

Asnani, Asnani; Rahayu, Winiati Pudji; Jenie, Betty Sri Laksmi; Yuliana, Nancy Dewi

doi:10.6066/jtip.2017.28.2.169

Cited by 4 publications

(3 citation statements)

References 35 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Penelitian yang dilakukan Asnani, et al (2017) menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kedondong hutan mampu menghambat bakteri S.typhi dengan diameter zona hambat rata-rata 6,72±0,18. Sedangkan pada penelitian ini hasil penghambatan pada tiga strain S. typhi berturutturut 17,67±0,58, 15,67±0,58 dan 20,33±0,58.…”

Section: Skrining Fitokimia Secara Kuantitatifunclassified

“…Sedangkan pada penelitian ini hasil penghambatan pada tiga strain S. typhi berturutturut 17,67±0,58, 15,67±0,58 dan 20,33±0,58. Dari data tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun kedondong hutan memberikan zona hambat yang lebih kuat dari penelitian Asnani, et al (2017). Perbedaan ini mungkin disebabkan perbedaan metode pengeringan dan metode ekstraksi.…”

Section: Skrining Fitokimia Secara Kuantitatifunclassified

See 1 more Smart Citation

Antibacterial Test of Kedondong Hutan Leaf (Spondias pinnata) Against Salmonella typhi

Rangga,

Amarantini,

Budiarso

2024

J. I. Dasar

View full text Add to dashboard Cite

Kedondong hutan (Spondias pinnata) is a plant belonging to the Anacardiaceae family, plant that grows a lot in the Sulawesi area, one of which is in the Poso area, Central Sulawesi. The surrounding community uses this plant as a traditional food preparation which is often called the "Arogo Onco" by the community. Kedondong hutan contains active compounds that have the potential as antibacterial, namely flavonoids, saponins and tannins. The purpose of this study was to determine the potential of forest kedondong leaves in inhibiting the growth of Salmonella typhi bacteria. The extraction process was done the decoctation method using aquadest and while the antibacterial test was done using the diffusion method against three bacterial strains namely Salmonella typhi BPE 127.1 MC, BPE 122.4 CCA and NCTC 786. The results showed that the leaf extract of kedondong hutan (Spondias pinnata) contained flavonoids, saponins and tannins with the results of the analysis of total flavonoids 1514,9 mgQE/g, saponins 0.613% and tannins 8,94 mgTA/g. The results of the antibacterial test showed the greatest inhibitory power at a concentration of 100%. Salmonella typhi BPE 127.1 MC, BPE 122.4 CCA, NCTC 786, was the inhibition zone 17.67±0.58 mm, 15.67±0.58 mm and 20.33±0.58 mm were included in the category of strong inhibition zone.

show abstract

Section: Skrining Fitokimia Secara Kuantitatifunclassified

Antibacterial Test of Kedondong Hutan Leaf (Spondias pinnata) Against Salmonella typhi

Rangga,

Amarantini,

Budiarso

2024

J. I. Dasar

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Ekstrak etanol daun Cemcem mengandung senyawa flavonoid, tannin, alkaloid, dan saponin (Jain, 2014;Wulansari & Armayanti, 2018). Ekstrak etanol daun Cemcem mengandung steroid dan tannin (Asnani et al, 2017). Ekstrak etanol Cemcem mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan steroid (Das et al, 2011;Pratiwi & Wiadnyani, 2018).…”

Section: Pembahasanunclassified

Uji Ekstrak Daun Cemcem Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Phorphyromonas Gingivalis

Bekti

Dharmawati

Habibah

2022

j. sains. teknologi.

View full text Add to dashboard Cite

Cemcem atau Spondias pinnata (L.f) Kurz merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Bali sebagai obat tradisional secara turun temurun. Beberapa penelitian telah dilakukan dan didapatkan bahwa ekstrak daun Cemcem memiliki aktivitas antibakteri. P. gingivalis merupakan salah satu penyebab periodontitis. Periodontitis merupakan penyakit gigi dan mulut yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif dan daya hambat ekstrak etanol daun Cemcem terhadap pertumbuhan P. gingivalis. Untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif dilakukan uji terhadap alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, dan tannin. Uji daya hambat ekstrak etanol daun Cemcem dilakukan menggunakan metode difusi cakram dengan kontrol positif yaitu chlorhexidine 2%, kontrol negatif yaitu etanol, serta dua konsentrasi ekstrak yaitu 60% dan 80%. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak etanol daun Cemcem mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, dan tannin. Zona hambat yang terbentuk memilki perbedaan bermakna antara ketiga perlakuan dan masuk dalam kategori kuat.

show abstract